Minimnya Armada Sebabkan Sampah di Palembang Sulit Terangkut
seberapa efektif Pemkot Palembang sosialisasikan 3R
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palembang, Alex Fernandus menyatakan, dengan hanya memiliki 80 truk operasional pengangkut sampah, masih sangat sulit untuk membagi pengambilan sampah dari pasar dan sampah rumah tangga per kecamatan, yang plastik sampahnya mencapai 1.000 ton.
"Contohnya 40 truk digunakan untuk mengangkut 300 ton sampah dari pasar setiap hari, dan 40 lainnya untuk setiap kawasan rumah tangga. Secara keseluruhan belum memadai," ujarnya, Selasa (13/8).
"Keterbatasan armada ini tidak mampu mengangkut sampah di berbagai titik di Kota Palembang. Setengahnya mengangkut sampah di pasar dan ini sangat tidak seimbang. Sementara volume sampah di lingkungan kota bisa meningkat 1.200 ton perhari," keluhnya.
1. Sebanyak 50 persen sampah plastik dari limbah rumah tangga
Kemudian, jelas Alex, ada sebanyak 50 persen sampah plastik yang tersebar di Kota Palembang berasal dari limbah rumah tangga.
"Lebih dari 50 persen penyumbang sampah plastik berasal dari pembuangan limbah rumah tangga. Kalau untuk penduduk Palembang belum bisa memastikan angkanya. Tapi saat rapat, pernah dibahas untuk Sumsel ada sekitar 5 dari 8 juta penduduk menghasilkan sampah rumah tangga," jelasnya.
"5 juta penyumbang sampah itu, dengan rincian rumah tangga sebagai penyumbang sampah plastik terbesar dan Kota Palembang penyumbang sampah sekitar 1.000 ton per harinya," sambungnya.
Baca Juga: Ini Janji Pemkot Palembang untuk Sungai Sekanak yang Penuh Sampah