TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Pria Asal Palembang Beli Motor Honda Tunai Pakai Uang Receh

Petugas dealer butuh waktu 5 jam untuk menghitung

Pria asal Palembang membeli motor secara tunai dengan uang receh (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Ketika punya uang, membeli barang menjadi hal biasa. Namun, Muhammad Andi Pangestu menempuh jalan panjang untuk membeli barang impian: sepeda motor. 

Pemuda asal Palembang berusia 22 tahun itu harus menabung receh hingga delapan tahun lamanya. Setelah penantian panjang, akhirnya Muhammad bisa memiliki sepeda motor. .

"Karena gak mau membebani orangtua, tabungan sejak lulus SMP tahun 2012 saya sisihkan. Setiap hari nabung Rp7000 dari bantu ibu di warung saya pakai untuk menambah beli motor," ujarnya, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga: Blangko Tak Dibatasi Pusat, Pemkot Palembang Siap Cetak e-KTP Warga 

1. Pilih membeli motor Honda Supra GTR 150

Ilustrasi uang receh (IDN Times/Istimewa)

Menurut mahasiswa semester 7 di Universitas Tridinanti Palembang itu, sedari kecil ia bermimpi mempunyai motor hasil uang sendiri. Bagi dia memiliki barang pribadi dari usaha dan kerja keras dapat mendorongnya untuk menghargai apa yang ia punya. Sebab, menurut dia, makin sulit didapatkan, nilainya kian berharga.

"Beli motor Honda Supra GTR 150, karena desainnya cocok buat anak muda. Nanti motor ini saya gunakan untuk aktivitas sehari-hari berangkat ke kampus dan mengantar ibu belanja keperluan warung," kata Muhammad. 

2. Uang receh terkumpul Rp10 juta

Ilustrasi uang receh (IDN Times/Dokumen)

Membawa uang receh hasil tabungan menggunakan karung, Andi membayar motor secara tunai di Dealer Honda, Astra Motor Sukarami, Palembang. Kendaraan roda dua yang ia beli seharga Rp24.650.000. Sedangkan total uang receh yang ia miliki hanya Rp10.000.000 dan sisanya dibayar langsung pakai uang kertas.

"Milih merk ini karena pas di postur tubuh saya, terus sudah menggunakan kopling manual, dan mesinnya 150 CC, 6 percepatan," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Fakhriza, dari Dokter Jadi Kacab BPJS Kesehatan Palembang

Berita Terkini Lainnya