Kisah Nakes di Palembang, 11 Jam Tahan Pipis Saat Pakai Hazmat
Dopping vitamin dan air hangat agar tetap bugar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Perjuangan tenaga kesehatan (nakes) melawan penyebaran pandemik COVID-19 patut diacungi jempol. Mereka merupakan orang-orang yang rentan tertular virus corona, mau tak mau risiko pekerjaan itu harus dikesampingkan karena harus merawat pasien.
Untuk meminimalisir potensi terpapar COVID-19, alat pelindung diri (APD) harus lengkap. Pakaian hazmat berlapis-lapis, masker, kacamata, dan pelindung wajah, harus mereka kenakan berjam-jam. Haus dan lapar harus mereka tunda, apalagi untuk buang air kecil. Jika memasang APD lengkap saja tidak mudah apalagi melepasnya sudah pasti butuh waktu lama.
"Rasa sulit bernapas, panas, gerah, bahkan kepala terasa sakit karena berat. Selama 8-11 jam kami tidak bisa makan kalau sudah pakai hazmat. Pipis juga harus ditahan. Soalnya kalau mau pipis harus buka hazmat dan ganti dengan yang baru. Sedangkan ketersediannya terbatas," ungkap FL, seorang perawat di rumah sakit swasta Palembang kepada IDN Times, Minggu (31/5).
Baca Juga: Jokowi Restui 4 Daerah di Sumsel Terapkan Normal Baru
1. Merawat pasien COVID-19 merupakan tanggung jawab besar para nakes
Meski rasa khawatir tak terbendung selalu menyelimuti setiap harinya. Bagi perempuan asal Palembang ini, hal yang paling berharga untuk bisa tetap semangat bekerja adalah dukungan besar dari keluarga di rumah, sang suami dan ibundanya tercinta.
Walau terkadang sering terlintas dalam dirinya untuk menyerah dan mengeluh tiada henti, ia sadar bahwa sebagai perawat tanggung jawab merawat pasien dan menangani penyakit merupakan tugas utama tenaga medis.
"Tiap bertugas selalu menjalankan protokol dan SOP, walau agak sedikit miris kalau dibayangkan, tapi kamilah garda terdepan yang rela dan ikhlas merawat pasien serta terus mendukung mereka agar terus semangat berjuang buar sembuh," kata dia.
Baca Juga: Cerita Pasien di Palembang Ikut Tes Swab, Sempat Menangis Kesakitan