Viral, Murid SD di Lima Puluh Kota Sumbar Ngamuk ke Guru Kelas

Keributan berujung damai dan sang guru meminta maaf

Padang, IDN Times - Publik di Sumatra Barat (Sumbar) dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan beredarnya potongan video yang meggambarkan keributan antara murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) dengan seorang guru. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi SDN 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dalam cuplikan video yang beredar itu, tampak jelas seorang murid laki-laki dengan emosi tinggi membentak ibu guru dengan kata-kata kotor. Bahkan murid itu sempat hendak memukul gurunya. Emosi si murid lalu dilampiaskannya dengan menendang pintu kelas.

"Ulang liak (ulang lagi), ulang-ulang, tanganilah (tinju atau tampar), tanganilah, ulang, tinju lah, tinju, tinju," demikian dikutip dari perkataan sang guru dari video yang beredar, Kamis (20/72023).

Baca Juga: Kebakaran di 36 Ilir Palembang, 24 Rumah Padat Permukiman Ludes

1. Disdikbud lebih tahu dari medsos

Viral, Murid SD di Lima Puluh Kota Sumbar Ngamuk ke Guru KelasIlustrasi medsos (Unsplash.com/Plann)

Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lima Puluh Kota, Afri Effendi menyebutkan, pihaknya mengetahui peristiwa itu melalui media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Senin lalu.

"Pihak dinas sudah bertemu dengan guru dan murid bersangkutan," kata Afri Effendi.

2. Belum pernah terjadi

Viral, Murid SD di Lima Puluh Kota Sumbar Ngamuk ke Guru KelasIlustrasi guru mengajar di sekolah. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Afri memastikan, ia menyebut peristiwa serupa itu selama ini belum pernah terjadi di wilayahnya. Pihaknya akan mencari penyebab perkara dan menyelesaikan persoalan itu.

3. Sang guru langsung minta maaf

Viral, Murid SD di Lima Puluh Kota Sumbar Ngamuk ke Guru Kelasnu.or.id

Terkait dengan viralnya video tersebut, sang guru Fermini Wulansari yang terlibat dengan muridnya itu menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar murid, Kepala Dinas Pendidikan Lima Puluh kota, Wali Nagari, Camat, hingga pemkab Limapuluh kota.

"Saya minta maaf atas kesalahan saya membuat video tersebut kepada pihak yang telah dirugikan. Perlu saya klarifikasi bahwa kejadian sebenarnya hanya kesalahpahaman yang tidak semestinya terjadi antara guru dan murid. Sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan pihak terkait," tutup Fermini.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya