TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Stunting Menyerang Ribuan Bayi di Palembang

Sebanyak 1.116 bayi di Palembang mengalami stunting 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Palembang, dr Mirza Susanty (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat kasus stunting pada 2020 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) mengaku masih berupaya menekan angka tersebut.

"Ada 1.116 bayi yang mengalami stunting tahun 2020 dibandingkan 2019. Angka ini naik 7,5 persen. Pada 2021, kasus ini ditarget menurun dan tahun 2023 kami berharap stunting turun di angka 3,3 persen," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Palembang, dr Mirza Susanty, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga: Dinkes Palembang Menarget Kasus Stunting Turun di 30 Lokasi Khusus

1. Sebanyak 7,3 persen penduduk di Palembang merupakan balita

Kantor Dinkes Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Data terbaru Dinkes Palembang menyebutkan, dari total 121.804 bayi yang ada di Palembang, sekitar 1,7 persen di antaranya mengalami stunting.

"Masih cukup tinggi angka stunting, membuat kami terus melakukan pengentasan angka ini. Karena dari 1.668.848 juta penduduk, sekitar 7,3 persen di antaranya adalah balita," kata dia.

2. Pemkot tekan angka stunting dengan program Martabak Har

Wali Kota Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo, pengentasan angka stunting dapat dilakukan mulai dari tingkat puskesmas, posyandu, hingga kader-kader di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) setiap kelurahan maupun kecamatan.

"Upaya kita yakni dengan berbagai program yakni 'Martabak Har', yaitu mari membaca buku kiat setiap hari rabu dan Kiat On the Road," timpalnya.

Baca Juga: Nah Lho, Ada 4.641 Balita di Palembang Mengalami Kasus Stunting

Berita Terkini Lainnya