TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Pemilik Travel Palembang, Sebut Larangan Mudik Bikin Melarat

Padahal momen lebaran membawa keuntungan besar

Ilustrasi Moda Transportasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Palembang, IDN Times -Kebijakan larangan mudik lebaran 2021 yang ditetapkan pemerintah membuat sejumlah sektor berdampak, terutama bagi industri travel di Palembang. Bahkan menurut sejumlah pemilik travel, aturan tidak boleh mudik menjadikan beberapa sopir kehilangan pekerjaan.

"Selain banyak sopir yang setop keluar dan masuk kabupaten/ kota karena minim penumpang, pendapatan agen juga turut merugi," ujar pengurus Agen Yossy Mandiri Travel, Jefri, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Hari 1 Larangan Mudik, Oknum Polisi Diduga Minta Uang ke Pengendara

1. Penumpang sepi sepekan sebelum larangan mudik

Ilustrasi mudik (ANTARA FOTO/Fauzan)

Menurutnya, larangan mudik memunculkan banyak kekecewaan yang dirasakan para sopir travel. Apalagi banyak dari mereka menjadikan pekerjaan sopir sebagai pendapatan utama.

"Istilahnya larangan mudik bikin melarat. Sopir kami banyak merasa keberatan, bahkan dari sebelum aturan mulai larangan mudik, jadwal keberangkatan gagal pergi karena sepi penumpang," jelas dia.

2. Penumpang banyak cancel membuat agen travel tak dapat pemasukan

Ilustrasi mudik. IDN Times/Imam Rosidin

Meski sejumlah travel tetap berangkat, namun jumlah calon penumpang menurun. Penurunan itu kata Jefri turut dipengaruhi ketakutan masyarakat untuk ke luar kabupaten dan kota.

"Banyak yang ragu, takut ada tes segala macam lihat pemberitaan. Ada juga yang cancel berangkat. Pengaruhnya kami kehilangan pemasukan," ungkapnya.

3. Penyekatan daerah memengaruhi penurunan penumpang

Ilustrasi Roadtrip (Mudik) (IDN Times/Mardya Shakti)

Jefri yang merupakan agen travel tujuan Palembang-Jambi ini menyebutkan, rute perjalanan angkutan pihaknya melewati beberapa kabupaten di Sumatra Selatan (Sumsel).

Sejumlah titik penjemputan penumpang yang biasa memesan travel, masuk dalam penyekatan daerah perbatasan sejak larangan mudik lebaran 2021.

"Kami keberatan sekali. Kalau tidak boleh jalan, rugi kami. Biaya sewa gedung, kredit mobil, dan lain sebagainya tidak tercukupi," kata dia.

Baca Juga: 390 Ribu Warga Sumsel Kena PHK Akibat COVID-19

Berita Terkini Lainnya