TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuan Pedagang Asongan Berjualan Saat Demo, Rela Tempuh Jarak Jauh

Berjalan belasan kilometer menuju tempat demonstrasi

Ilustrasi. Pedagang asongan di tengah aksi UU Cipta Kerja (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Berbagai cara dilakukan untuk mengais rezeki, bahkan di tengah aksi UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berlangsung, Rabu (7/10/2020). Berjualan di dekat kerumunan menjadi potensi untuk meraih untuk besar.

Sutinah, pedagang air mineral di Palembang mengaku sengaja datang ke lokasi aksi untuk menjajakan barang dagangannya. Menurut dia ketika demonstrasi berlangsung, justru menjadi berkah dan cuan bagi dirinya.

"Saya bawa gerobak dari KM 15 ke Simpang 5 DPRD Sumsel, Jalan POM IX Palembang. Saya tahu ada demo soalnya, jadi yakin bisa lebih banyak dapat uang," katanya kepada IDN Times, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Tuah Demo UU Cipta Kerja, Momen Pundi Uang Bagi Pemulung Plastik

1. Sembari bercanda, pedagang minta aksi ada terus

Aksi UU Cipta Kerja (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melihat keuntungan lebih dari hari-hari biasa bahkan mendapatkan pendapatan tiga kali lipat ketimbang waktu normal, Sutina justru berharap momentum unjuk rasa sering terjadi di Palembang.

"Kalau kita pedagang, maunya ada terus. Tapi kan jangan, nanti kita gak damai. Itu bercanda aja. Tetap bersyukur saja dapat rezeki, karena pedemo juga pasti kelelahan," celetuknya disertai tawa kecil.

2. Pedagang mencari kesempatan di tengah aksi

Pedagang asongan di tengah aksi UU Cipta Kerja (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bukan saja Sutinah, pedagang lainnya bernama Sholeh, juga sengaja mendatangi lokasi demo mahasiswa dari 5 Ulu Palembang. Ia menumpang angkot sampai di Kantor DPRD Sumsel. Menurutnya, demonstrasi di saat cuaca panas mendorong banyak orang minum air lebih banyak.

"Demonya mulai di tengah hari dan cuaca panas, pastinya pedemo kehausan. Jadi pas untuk jualan air mineral dingin," tambahnya.

3. Dapet keuntungan Rp2.000 per botol mineral

Demonstrasi UU Cipta Kerja di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Hanya bermodal satu ember kosong dan dua dus mineral botol serta es batu sebagai pendingin, jualan Sholeh habis diborong dalam waktu 15 menit. Padahal, ia membeli minuman tersebut dari minimarket dan menjualnya kembali seharga 5 ribu rupiah.

"Untungnya tidak banyak, per botol cuma Rp2.000. Tapi Alhamdulillah, sejam sudah habis tiga dus minuman botol dingin, berkah di tengah keramaian demo dan pandemik," terang dia.

Baca Juga: 4 Tuntutan Mahasiswa Sumsel Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja 

Berita Terkini Lainnya