Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wawako Sidak Pasar Tradisional Setelah Palembang PPKM Level 2

Wawako Palembang Sidak ke Pasar (IDN Time/Dok. Kominfo Palembang)

Palembang, IDN Times - Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, inspeksi mendadak (sidak) sejumlah pasar tradisonal, setelah Palembang masuk zona kuning dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

"Kita lanjutkan program rutin memantau ke pasar bersama BPPOM untuk pengamanan makanan dari bahan zat berbahaya," ujarnya usai mendatangi Pasar Padang Selasa, Kamis (23/9/2021) kemarin.

1. Ada 19 sampel bahanan makanan bebas zat berbahaya

Wawako Palembang Sidak Perdana ke Pasar Pasca Penetapan PPKM Level 2 (IDN Time/Dok. Kominfo Palembang)

Dalam sidak yang dilakukan bersama BPOM serta dinas terkait, ada 19 sampel diambil untuk memeriksa kandungan dalam bahan makanan tersebut. Mulai dari tahu, ikan asin, kue, dan berbagai macam makanan siap saji lainnya.

"Alhamdulillah di Pasar Padang Selasa ini kita tidak menemukan barang atau pangan yang mengandung zat berbahaya," kata dia.

2. Tidak menemukan makanan bahaya di mal

Wakil wali kota Palembang Fitrianti Agustinda(IDN Times/Dok. Humas Pemkot Palembang)

Menurutnya, kegiatan sidak merupakan program rutin Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sebagai langkah pengamanan pangan.

"Kemarin juga kita sempat mengunjungi beberapa mal, Alhamdulillah tidak kita temukan makanan yang mengandung zat berbahaya," tambahnya.

3. Imbau masyarakat berhati-hati memilih makanan di pasar

Wawako Palembang Sidak Perdana ke Pasar Pasca Penetapan PPKM Level 2 (IDN Time/Dok. Kominfo Palembang)

Fitri juga menyampaikan apresiasi kepada pihak BPOM yang terus bergerak dan konsisten menjaga para konsumen pangan agar terhindar dari bahan zat berbahaya. Selain itu, ia meminta kepada semua pedagang dan konsumen agar berhati-hati saat melakukan jual beli.

"Khususnya bahan pangan yang akan disajikan di rumah. Harus benar-benar diperhatikan, karena kita tidak tahu apakah makanan berbahaya," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us