Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Perbukitan di Sumsel Diimbau Berhati-Hati Saat Musim Hujan

Ilustrasi longsor (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi longsor (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • BMKG Sumsel ingatkan potensi bencana hidrometerologis akibat peningkatan curah hujan pada 2-3 Oktober 2024.
  • 50% wilayah Sumsel sudah masuk musim hujan, sementara 50% lainnya masih dalam masa peralihan cuaca.
  • Pola cuaca dapat berubah cepat, dipengaruhi mansoon baratan yang lemah dan faktor lokal. Masyarakat di DAS diimbau waspada kenaikan muka air sungai saat hujan turun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Badan Metereologis, Klimatologis dan Geofisika (BMKG) Sumatra Selatan mengingatkan masyarakat mengenai kemungkinan potensi bencana Hidrometerelogis. Hal ini terjadi akibat peningkatan curah hujan pada dasarian 2 hingga 3 Oktober 2024 sehingga masyarakat berada di pinggir sungai dan perbukitan untuk berhati-hati.

"Terjadinya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat memicu terjadinya genangan pada wilayah perkotaan. Pada wilayah dengan topografi lereng dan bukit perlu mewaspadai potensi longsor," ungkap Kepala Klimatologi Sumsel, Wandayantolis, Senin (14/10/2024).

1. Masyarakat diminta cek kondisi muka air

ilustrasi hujan di gurun (unsplash.com/@shlucy)
ilustrasi hujan di gurun (unsplash.com/@shlucy)

Wandayantolis menerangkan, 50 persen wilayah Sumsel sudah memasuki musim hujan. Sementara 50 persen lainnya baru memasuki masa peralihan sehingga secara kumulatif curah hujan di dasarian belum memenuhi kriteria sebagai musim hujan.

"Adapun masyarakat yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS) diharapkan dapat memantau kenaikan muka air usngai pada saat hujan turun dengan durasi di atas satu jam," jelas dia.

2. Pola cuaca dapat berubah cepat

ilustrasi berkendara dimusim hujan (pexels.com/Nikita Korolkov)
ilustrasi berkendara dimusim hujan (pexels.com/Nikita Korolkov)

Pada periode saat ini pola cuaca dapat berubah dengan cepat. Faktor pendorong perubahan cuaca tersebut dipengaruhi mansoon baratan masih lemah hingga menyebabkan pembentukan hujan lebih dipengaruhi oleh faktor lokal.

"Dampaknya, terbentuk hujan dengan intensitas sedang ke lebat secara tiba-tiba dan terjadi tidak merata di wiayah Sumsel. Pada periode transisi juga terjadi peningkatan potensi terjadinya angin kencang, puting beliung dan hujan meski meski cukup jarang," jelas dia.

3. Imbau pemda lakukan upaya mitigasi bencana sedini mungkin

ilustrasi berkendara dimusim hujan (pexels.com/Pew Nguyen)
ilustrasi berkendara dimusim hujan (pexels.com/Pew Nguyen)

Wandayantolis mengimbau pemerintah daerah untuk lebih waspada menghadapi perubahan musim dari kemarau ke hujan. Langkah mitigasi bencana diharapkan segera dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi.

"Kepada masyarakat untuk tidak panik dan hanya mengakses informasi resmi dari kanal pemerintah setempat," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Martin Tobing
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Pendakian Gunung Dempo Tetap Buka, Musim Hujan Waspada Jalur Longsor

07 Des 2025, 12:10 WIBNews