Viral Wisatawan Jakarta Ngeluh di Jembatan Ampera Banyak Preman, Gini Sikap Ratu Dewa

- Wisatawan Jakarta ingin mengadu ke Wali Kota Ratu Dewa soal keresahan di Jembatan Ampera
- Wisatawan menyesal berkunjung ke Palembang akibat situasi yang tidak menyenangkan
- Berharap ada perbaikan kenyamanan di tempat wisata Palembang
Palembang, IDN Times - Viral wisatawan asal Jakarta mengeluh kawasan Jembatan Ampera Palembang banyak tindak premanisme hingga membuat tak nyaman. Bahkan saat di lokasi wisata, menjamur preman yang meminta uang dengan paksa.
Keluhan itu ramai di media sosial (medsos) setelah akun instagram @palembangkulukilir memosting pesan singkat dari pegawai wisata di Palembang yang menyebut Kawasan Jembatan Ampera meresahkan.
1. Wisatawan Jakarta ingin mengadu ke Wali Kota Ratu Dewa soal keresahan di Jembatan Ampera

Narasi yang diunggah itu menyebutkan, pegawai tempat wisata di Palembang mendapati komentar dari wisatawan. Yakni ada dua pengunjung dari Jakarta ingin mengadu ke Wali Kota Palembang Ratu Dewa, karena lokasi di Jembatan Ampera kumuh.
"Aku begawe di tempat wisata min, ado 2 pengunjung dari Jakarta, pas bayar tiket dio (wisatawan) nanyo, cakmano ngelapor ke walikota. uji aku, ngapo? Terus dijawabnyo, kami ke bawah ampera ngeri nian, banyak preman, dak nyaman, mano kumuh," berikut keterangan yang diunggah akun @palembangkulukilir
2. Wisatawan menyesal berkunjung ke Palembang

Akibat situasi yang tidak menyenangkan, bahkan wisatawan tersebut menyampaikan kepada pegawai tempat wisata menyesal datang ke Kota Pempek. Jika bisa memilih, mereka lebih baik berkunjung ke provinsi tetangga. Mereka mending pergi ke Lampung ketimbang kembali lagi ke Palembang.
"Banyak wong nak ke Ampera laju dak jadi gara-gara preman. Terus jugo ado rombongan dari Jawo keno keno palak," lanjut pegawai tempat wisata yang mengeluh lewat pesan instagram.
3. Berharap ada perbaikan kenyamanan di tempat wisata Palembang

Menurut keluhan pegawai tempat wisata di instagram @palembangkulukilir, dia juga berharap ada perubahan di Bumi Sriwijaya. Apalagi untuk membenahi keamanan dan kenyamanan kota. Tujuannya, agar wisata di Palembang makin berkembang dan dikenal luas.
"Mugolah dibenahi dan dijingok pemerintah tentang premanisme ini, sayang nian agek PAD kito anjlok gara-gara mereka (preman), pemerintah itulah yang susah. Mugolah didenger Pak Ratu Dewa," tulisnya.
4. Wali Kota Palembang Ratu Dewa gandeng kepolisian untuk mengatasi masalah di Jembatan Ampera

Merespons keluhan itu, Wali Kota Palembang Ratu Dewa langsung bertindak untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Jembatan Ampera. Dia berjanji untuk memperbaiki keamanan dan kenyamanan lingkungan wisata, terutama di lokasi ikonik Palembang.
"Saya sudah instruksi Sekda (Aprizal Hasyim) dan Kasat Pol PP. Untuk pendekatan persuasif ke mereka (preman). Sudah beberapa kali kami tinjau (lokasi rawam preman). Ke depan ini kalau masih terjadi, akan ada tindakan tegas," jelas Dewa.
Dia juga komitmen untuk merubah wajah Palembang jadi lebih istimewa tanpa ada tindak kejahatan. Upaya dan usaha yang dilakukan agar Kota Pempek makin positif lanjutnya, adalah dengan kolaborasi dan koordinasi dengan kepolisian Palembang.
"Sudah koordinasi dengan Kapolrestabes Palembang. Jangan sampai kembali meresahkan warga," kata dia.