Tito Karnavian Dorong Anak Muda Indonesia Tak Bercita-Cita jadi ASN

- Mendagri Tito Karnavian ingin mengurangi ketertarikan generasi muda terhadap profesi ASN, polisi, dan TNI di masa depan.
- Tito menekankan pentingnya mendorong anak muda untuk mengejar profesi lain yang tak kalah menjanjikan, sejalan dengan langkah digitalisasi pemerintahan.
- Pemerintah Prabowo mempersiapkan roadmap Indonesia di masa depan melalui revolusi birokrasi, revolusi mental, dan kekuatan militer serta keamanan dalam negeri.
Palembang, IDN Times - Profesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), polisi dan TNI diharapkan secara perlahan tak menjadi cita-cita utama anak di Indonesia di masa mendatang. Hal ini disampaikan Mendagri Tito Karnavian saat kunjungan kerja di Palembang.
Tito mengatakan, perlu upaya mendorong anak muda di Indonesia menekuni profesi lain yang tak kala menjanjikan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah dalam menjalankan digitalisasi dalam setiap sendi pemerintahan.
"Jangan terlalu berpikir nanti semuanya menjadi ASN karena ASN akan berkurang dengan adanya digitalisasi di pemerintahan," jelas Tito, Jumat (1/11/2024).
1. Anak muda didorong jadi pengusaha agar ciptakan lapangan kerja

Tito menjelaskan, saat ini ASN, TNI dan Polri masih menjadi pilihan utama anak muda dalam mencari kerja. Hal itu didapatkan Tito berdasar pengalamannya selama bertugas di Sulawesi dan Papua.
Ketika anak-anak ditanya mengenai pekerjaan impiannya mereka cenderung memilih tiga profesi tersebut. "Boleh menjadi ASN, TNI, Polri, tapi jangan jadi satu-satunya pilihan. Kita dorong mereka menjadi pengusaha. Dengan apa caranya, mendorong dengan pendidikan supaya mereka menciptakan lapangan kerja baru menjadi kelompok produktif untuk pembangunan," ujar dia.
2. Revolusi birokrasi dan mental dimulai dari tiga lembaga negara

Tito menilai, langkah revolusi birokrasi dan revolusi mental merupakan langkah yang disiapkan pemerintahan Prabowo dalam menyiapkan roadmap Indonesia di masa depan. Di bidang militer Indonesia harus mampu menghadapi ancaman dari negara lain.
Di dalam negeri, pemerintah perlu mengupayakan terciptanya polisi dan intelijen yang kuat untuk menjaga stabilitas dalam negeri. Terakhir soal ASN yang diharapkan mampu melakukan tata kelola administrasi pemerintah yang efektif dan efisien.
"Jika negara mau bertahan di atas 300 tahun maka dia harus memiliki tiga unsur itu," jelas dia.
3. Tiga lembaga dinilai mampu memimpin agen perubahan

Untuk memulai semua hal tersebut, diperlukan upaya revolusi mental yang dimotori ASN, TNI, dan Polri sebagai agen perubahan. Ketiga lembaga dinilai memiliki wewenang untuk memulai langkah tersebut.
"Kalau seandainya revolusi mental di mulai dari yang tidak memiliki power dampaknya tidak dapat membuat kebijakan yang berdampak luas," ujar dia.