Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tim SAR Gabungan Berhasil Mengevakuasi Mayat di Gunung Dempo

Proses evakuasi penemuan jenazah di gunung Dempo (Dok: istimewa)
Proses evakuasi penemuan jenazah di gunung Dempo (Dok: istimewa)

Pagar Alam, IDN Times - Proses evakuasi jenazah pria yang ditemukan di jalur pendakian menuju puncak Merapi Gunung Dempo berhasil dilakukan. Tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres Pagar Alam, serta komunitas pendaki telah menyisir dan membawa jenazah ke bawah.

"Awalnya keluarga korban ini mendatangi kami. Setelah dicek dari fisik, semuanya cocok dengan identitas keluarganya yang hilang," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagar Alam, Anjas, Jumat (16/6/2023).

1. Jenazah korban langsung diserahkan ke keluarga

Proses evakuasi jasad korban tenggelam di Sungai Lematang Muara Enim (Dok: Basarnas Sumsel)
Proses evakuasi jasad korban tenggelam di Sungai Lematang Muara Enim (Dok: Basarnas Sumsel)

Menurut Herry, kabar mengenai penemuan jasad korban bernama Sulaiman (41) di jalur pendakian tersiar, Rabu (14/6/2023). Tim SAR gabungan langsung melakukan persiapan untuk mengevakuasi korban.

Pada Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 09.00 WIB, Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban turun menuju kawasan Tugu Rimau Pagar Alam.

"Pihak keluarga memastikan jenazah yang bersangkutan adalah Sulaiman, korban diketahui warga Gumay dan dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," jelas dia.

2. Dugaan korban meninggal karena hipotermia

Penemuan mayat di jalan menuju Puncak Dempo (Dok: Andyka tjm Jarai)
Penemuan mayat di jalan menuju Puncak Dempo (Dok: Andyka tjm Jarai)

Anjas menambahkan, korban dikabarkan telah menghilang selama 14 hari. Korban mengalami depresi dan sering pergi dari rumah. Korban ditemukan meninggal di jalur menuju puncak Gunung Dempo diduga karena hiportemia.

Korban juga diketahui tidak terdaftar atau melapor di jalur pendakian resmi. Korban  diprekirakan masuk ke kawasan Gunung Api Dempo lewat jalur tidak resmi.

"Proses evakuasi jenazah korban sempat terkendala kondisi alam, di mana hujan dan kabut menyertai," jelas dia.

3. Kasus penemuan jenazah ditutup

Ilustrasi korban di rawat petugas medis (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi korban di rawat petugas medis (IDN Times/Sukma Shakti)

Kabag Ops Polres Pagar Alam, AKP Herry Widodo menuturkan, korban meninggal bukan karena tindak kriminal tapi insiden hipotermia di gunung. Pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan bahwa korban mengalami karena depresi, sehingga kasus ini ditutup oleh polisi.

"Jenazah langsung diserahkan ke keluarga tadi malam untuk dimakamkan, disaksikan langsung oleh Kades," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us