Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sumsel Bakal Terapkan Ganjil-Genap Cegah Penularan COVID-19

default-image.png
Default Image IDN

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, tak ingin lonjakan kasus COVID-19 di Pulau Jawa turut terjadi di Bumi Sriwijaya. Ia pun berencana melakukan pengetatan wilayah demi mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas.

"Kita sudah menyiapkan skema-skema yang akan diambil dalam mencegah meluasnya pandemik seperti di Pulau Jawa," ungkap Deru kepada IDN Times, Selasa (22/6/2021).

1. Ganjil genap akan dilakukan di wilayah zona merah

default-image.png
Default Image IDN

Deru menjelaskan, skema pengetatan yang akan dilakukan adalah pembatasan ganjil-genap kendaraan di wilayah dengan status zona merah. Hal ini dilakukan sekaligus untuk membatasi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.

"Aturan ini sudah saya bahas dengan Kapolda Sumsel tadi pagi, kita akan bikin ganjil-genap di beberapa ruas jalan pada hari-hari tertentu. Ada dua hal yang bisa kita dapat, pertama kelancaran lalu lintas dan pembatasan aktivitas," ujar dia.

2. Pengetatan wilayah tidak mengganggu tiga indikator

default-image.png
Default Image IDN

Menurut Deru, dirinya tidak mau pengetatan justru mengganggu perekonomian di Sumsel, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang terus meningkat. Menurutnya, pembatasan aktivitas masyarakat yang salah bakal berdampak buruk bagi Sumsel.

"Kita gak mau kalau pengetatan justru mengganggu kesehatan, ekonomi dan sosial," ujar dia.

3. Masih terapkan antigen di perbatasan

Petugas gabungan memberhentikan pengendara motor yang berboncengan saat uji coba penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/4/2020). Pemerintah Kota Makassar terus melakukan sosialisasi hingga hari terakhir uji coba penerapan PSBB dengan harapan penerapan PSBB yang diterapkan pada 24 April - 7 Mei 2020 di daerah itu berjalan efektif dalam rangka percepatan penanganan COVID-19. (ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sedangkan untuk mencegah aktivitas masyarakat dari luar wilayah yang masuk Sumsel, pihaknya akan mengaktifkan pemeriksaan rutin di pintu-pintu perbatasan. Menurut Deru, pihaknya tidak bisa membatasi masyarakat luar yang akan masuk ke dalam Sumsel.

"Untuk masyarakat dari daerah lain kesiapan kita untuk menyiapkan metode rapid dan swab yang sifatnya cepat, sehingga tidak mengganggu," jelas dia.

4. Kasus COVID-19 di Sumsel masih tinggi

default-image.png
Default Image IDN

Sementara itu kasus COVID-19 di Sumsel terbilang masih tinggi hingga mencapai rata-rata di atas 100 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel mencatat, pasca lebaran jumlah kasus positif terus meningkat dengan rata-rata sekitar 140 per hari, dan tingkat positivity rate mencapai 33,85 persen.

"Kasus COVID-19 di Sumsel masih terjadi secara fluktuatif. Diperkirakan kasus akan terus melonjak sekitar lima hingga tujuh minggu setelah lebaran. Kita tetap waspada, meminta rekan-rekan di Puskesmas ikut memantau masyarakat yang menjalani isolasi mandiri," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us