Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Intinya sih...

  • Sultan Iskandar membantah tuduhan pengeroyokan terhadap Edwin Syarif dan melaporkan Edwin lebih dulu dengan UU ITE terkait penginaan dan ujaran kebencian.
  • Sultan Iskandar membuat laporan ke polisi lewat kuasa hukum Kesultanan Palembang Darussalam terkait unggahan di media sosial yang menghina dirinya.
  • Edwin mendatangi polisi untuk melaporkan pemukulan yang diduga dilakukan oleh Sultan Iskandar, menyebabkan wajah dan tubuhnya terluka.

Palembang, IDN Times - Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin membantah tuduhan telah melakukan pengeroyokan terhadap pria bernama Edwin Syarif (51) usai adanya laporan ke SPKT Polrestabes Palembang. Sultan Iskandar menyebut, dirinya justru telah melaporkan Edwin lebih dulu dengan UU ITE terkait penginaan dan ujaran kebencian yang dilakukan sejak 2022.

"Kami membuat laporan atas dugaan penghinaan, ini murni ada unsur ujaran kebencian," ungkap Sultan Iskandar, Selasa (22/4/2025).

1. Sultan laporkan Edwin dengan UU ITE

garis polisi (pexels.com/kat wilcox)

Sultan Iskandar menjelaskan, laporan yang dilakukan pihaknya ke kepolisian dilakukan lewat kuasa hukum Kesultanan Palembang Darussalam ke Polrestabes Palembang pada Minggu (20/4/5/2025) kemarin. Dirinya mengaku mendapat informasi adanya unggahan di medsos terkait hinaan terhadap dirinya yang disebarluaskan oleh terlapor.

"Postingan sempat dihapus, tapi diunggah lagi. Makanya kami laporkan. Awalnya ke Polsek Kemuning, namun karena bukan ranahnya, laporan dilanjutkan ke Polrestabes," jelas dia.

2. Edwin mengaku dianiaya

Ilustrasi tindak kekerasan. Freepik.com

Diberitakan sebelumnya, Edwin Syarif mendatangi SPKT Polrestabes Palembang untuk melaporkan pemukulan terhadap dirinya yang diduga dilakukan oleh Sultan Iskandar. Korban mengaku mengalami kekerasan fisik hingga menyebabkan wajah dan tubuhnya terluka.

"Saya dipukuli habis-habisan. Saya ingat betul pertama kali memukul saya Sultan Iskandar," ungkap Edwin, Senin (21/4/2025).

Edwin menjelaskan, kasus kekerasan yang diterimanya bermula dari sebuah konten yang dibuatnya di akun media sosial miliknya. Saat itu, dirinya mengaku didatangi oleh dua orang yang mengklaim dari kepolisian. Tujuannya mengajak korban untuk klarifikasi terkait konten yang dibuat dirinya.

Karena ajakan klarifikasi korban pun ikut pergi bersama kedua pria yang menjemputnya. Dalam perjalanan dirinya justru dibawa ke salah satu butik di Jalan Torpedo Palembang, di kawasan 20 Ilir Palembang. Di sana, dirinya langsung disambut dengan perlakuan kasar.

"Kekerasan itu bermula karena saya mengunggah pertanyaan tentang siapa sebenarnya Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin kalau memang dia Sultan tunjukan," jelas dia.

3. Edwin melapor ke Polrestabes Palembang

Ilustrasi penyelidikan polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sesampainya di lokasi, korban lantas bertemu dengan Sultan Iskandar. Di sana korban mengalami pemukulan yang dilakukan oleh terlapor yang kemudian diikuti oleh puluhan orang lainnya. Karena datang sendirian, korban hanya bisa pasrah mendapat perlakuan kasar. 

Usai mendapat penganiayaan, korban pun akhirnya diperbolehkan pulang. Dirinya lantas langsung melaporkan kejadian yang diterima ke polisi.

"Laporan saya sudah diterima di SPKT Polrestabes saya berharap laporan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku," jelas dia.

Akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka di bagian gusi dan tangan. dan laporannya tersebut diterima di SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor laporan: LP/B/1170/IV/2025/SPKT/Polrestabes Palembang dan diketahui Kepala SPKT Polrestabes Palembang Ipda Erwinsyah.

Editorial Team