SFC Kian Terpuruk, Cik Ujang: Pemerintah Tak Bisa Campur Tangan

- Pemerintah Sumsel tidak bisa campur tangan dalam persoalan keuangan Sriwijaya FC karena bertentangan dengan aturan sepak bola Indonesia.
- Manajemen klub seharusnya yang bertemu dengan Gubernur Sumsel, bukan suporter, namun hingga saat ini belum ada perwakilan manajemen yang datang.
- Cik Ujang mengaku sedih melihat kondisi SFC, namun ia melihat keuntungan dari bertambahnya tim-tim baru di Sumsel bagi perkembangan sepak bola di daerah tersebut.
Palembang, IDN Times - Pertemuan antara Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dan tiga elemen suporter Sriwijaya FC (SFC) dinilai belum tentu mampu menyelesaikan persoalan yang tengah membelit Laskar Wong Kito. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, saat dimintai tanggapannya mengenai kondisi terkini klub kebanggaan masyarakat Sumsel itu.
Menurutnya, pemerintah daerah tidak bisa memberikan intervensi berupa bantuan dana kepada klub sepak bola profesional, karena hal tersebut bertentangan dengan aturan yang berlaku di dunia sepak bola Indonesia.
"SFC itu klub swasta murni, secara aturan klub liga 1, liga 2 dan liga 3 itu tidak boleh dibantu," ungkap Cik Ujang, Rabu (15/10/2025).
1. Belum koordinasi dengan manajemen SFC

Pembina Sumsel United itu mengungkapkan, seharusnya pihak yang bertemu dengan Gubernur Sumsel Herman Deru beberapa waktu lalu adalah manajemen klub, bukan suporter. Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada perwakilan manajemen Sriwijaya FC yang datang menemui pihaknya untuk membahas persoalan yang tengah dihadapi klub.
"Sponsor itu kan bisa saja (didorong) tetapi kan tidak ada koordinasi dengan manajemen SFC," jelas dia.
2. Berharap SFC jadi contoh bagi Sumsel United

Cik Ujang mengaku sedih melihat kondisi yang tengah dialami SFC saat ini. Menurutnya, Laskar Wong Kito seharusnya menjadi klub profesional yang dapat menjadi contoh bagi Sumsel United dan tim-tim lainnya di Sumsel.
"Kami Sumsel United menganggap mereka kakak. Kalau bisa mereka bisa bertahan naik kelas. Kita bersaing, kalau untuk saling menjatuhkan tidak ada," jelas dia.
3. Adanya SFC-Sumsel United memunculkan talenta asal Sumsel

Dirinya justru menilai, bertambahnya tim-tim baru di Sumsel merupakan keuntungan bagi perkembangan sepak bola di Bumi Sriwijaya. Kondisi ini terlihat dari semakin banyaknya talenta asal Sumsel yang kini memperkuat berbagai klub di daerah tersebut.
"Sumsel United itu kiper nya dari Musi Rawas, ada dari Komering, ada dari Ogan Ilir, ada dari Musi Banyuasin. Semakin bagus dengan adanya 2 klub di Sumsel membuka kesempatan pemain asal Sumsel berkarir dalam dunia sepak bola," jelas dia.