Sebelas Hari Jelang Pilkada, Kapolda Sumsel Minta Personel Tetap Netral

28 Nov 2020, 13:41 WIB

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri meminta, seluruh personel yang diterjunkan untuk mengamankan kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada)Serentak 2020 untuk tetap menjaga netralitas. Menurutnya, netralitas penting karena Polri tidak boleh terlibat dalam politik praktis yang terjadi.

"Polri harus netral, tidak ada kata lain. Siapa pun yang akan menjadi pemimpin di daerah tersebut itulah yang terbaik dan menjadi pilihan masyarakat untuk mengemban amanah dalam memimpin daerah," ujar Eko Indra Heri, Sabtu (28/11/2020).

1. Personel diminta kuasai lapangan sebelum bertugas

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri melepas personel Brimob (IDN Times/Humas Polda Sumsel)

Eko menambahkan, pilkada akan digelar kurang dari dua pekan lagi. Untuk itu, dia meminta personel untuk menguasai situasi dan kondisi di tempat pemungutan suara (TPS) yang akan dijaga. Para personel pun diminta untuk membangun sinergitas dengan KPU-Bawaslu dalam menjaga keamanan saat pilkada.

"Jangan sampai keberadaan para personel di sana justru akan menyusahkan masyarakat karena kita lah yang harus melayani dan memberikan rasa aman di tengah masyarakat," jelas dia.

2. Personel polres dan polda akan diturunkan bersama

Ilustrasi pilkada serentak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Polda Sumsel akan menyebar anggotanya di tujuh wilayah Pilkada seperti, Ogan Ilir, Pali, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Muratara dan Mura. Total personel yang ditugaskan menjaga keamanan pilkada sebanyak 1.213 orang dari satuan wilayah jajaran.

"Nanti juga akan ada penambahan anggota dari bawah komando operasi (BKO) Polda Sumsel yang diturunkan sekitar 600 orang," jelas dia.

3. Tiga wilayah masuk perhatian Polda Sumsel

Ilustrasi kotak suara (IDN Times/Rehan)

Adapun untuk wilayah yang menjadi atensi untuk pilkada 2020 di Sumsel adalah, OI, Muratara dan Mura. Ketiga wilayah itu dipetakan guna antisipasi gesekan yang terjadi sebelum dan sesudah pilkada.

"Semua wilayah pilkada sebenarnya sama cuma perlu ada perhatian khusus. Daerah tersebut ada indikator dari permasalahan lama. Mungkin sedikit lebih menjadi atensi kita," tutup dia.