Palembang, IDN Times - Sebanyak 447 jemaah haji kloter pertama debarkasi Palembang, tiba kembali di di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, Sabtu (17/8) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Rombongan jemaah haji asal Kabupaten OKU Timur tersebut mendarat dengan Pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5702.
Menurut Ketua PPIH Debarkasi Palembang, Alfajri Zabidi, dari 448 Calon Jemaah Haji (CJH) yang berangkat, satu diantarnya meninggal dunia di tanah suci. Selaint itu, ada dua jemaah asal kloter pertama lagi menjalani perawatan di Arab Saudi, lantaran kondisinya sedang sakit.
"Jemaah yang meninggal dari Kloter 1 adalah Kaminem Matahir Asir (58) asal OKU Timur. Almarhumah meninggal pada 8 Agustus lalu di Mekkah. Sedangkan jemaah yang masih harus dirawat di Arab Saudi adalah Sariyah Mukadi dan M. Nasrudin dari OKU Timur," jelas Alfajri.
Alfajri melanjutkan, dalam kepulangan kloter pertama ini ada dua tambahan jemaah. Keduanya merupakan jemaah kloter pertama yang tidak pergi bersama saat keberangkatan lantaran sakit sehingga menyusul saat proses ibadah haji.
"Ada tambahan, jadi totalnya 447. Karena ada dua jemaah yang ikut bergabung, yaitu Hanapi Harom dari kloter 18 dan Sarmiati Katiran dari kloter 4. Mereka awalnya memang kloter pertama, namun karena sakit, jadi pemberangkatan mereka ditunda. Tapi saat pulang mereka kembali bergabung dengan kloter 1," ujar dia.
Selama proses ibadah haji 2019, terang Alfarji, ada 8 jemaah haji debarkasi Palembang yang meninggal dunia. Mereka tergabung di kloter 1, Kaminem Matahir Asir, kloter 8, Muhammad Jumli, kloter 11, Bandi Rustandi, kloter 12 Syaifullah Muhammad Thohir, kloter 15, Badri Anang, dan terakhir 3 orang dari kloter 17, Hasan Husin,Maisaro Akib, Lasmijo Karyo.
"Musim haji tahun ini, kita memberangkatkan 8.509 jemaah, dengan rincian Sumsel 7.166 jemaah, Babel 1.248, dan 95 petugas kloter. Delapan di antaranya sudah berpulang ke rahmatullah. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," terangnya.
Sementara, Humas PPIH Debarkasi Palembang, Saefudin menjelaskan, setelah jemaah haji tiba di bandara, mereka terlebih dulu menjalani pemeriksaan kesehatan dari pihak dan kemudian kembali dibawa ke asrama haji.
Para jemaah juga harus melakukan proses pendataan kembali dan pencocokan datang, seperti pengembalian paspor serta laporan resmi petugas kloter kepada PPIH serta pembagian 5 liter air zam-zam.
"Khusus untuk jemaah haji yang berasal dari selain Kota Palembang, pengambilan air zam-zam dan tas bagasi dikoordinir panitia daerah masing-masing kabupaten/kota. Nama jemaah, rombongan, dan regu akan di cek dengan teliti agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengambilan tas bagasi," tandas Saefudin.