Santri Iseng Main Korek Api, Asrama Putra Pesantren Izzatuna Terbakar

- Santri membakar kasur saat bermain dengan korek api, menyebabkan kebakaran di asrama pesantren.
- Pemadam kebakaran cepat merespons laporan dan berhasil mengendalikan situasi dalam waktu kurang dari satu jam.
- Kerugian material akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp200 juta, termasuk bangunan asrama dan barang milik santri.
Banyuasin, IDN Times - Salah satu bangunan asrama Putra Pesantren Maz'had Izzatuna yang berada di Desa Gasing, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin terbakar pada Rabu (11/9/2024).
Insiden kebakaran ini terjadi setelah salah satu santri putra tidak sengaja membakar kasur saat bermain dengan korek api. Dengan cepat api menjalar dan melalap bangunan asrama yang dihuni oleh para santri.
1. Damkar Talang Keramat langsung bergerak ke lokasi

Salah satu saksi mata, Yanti (24) yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, api mulai terlihat sekitar pukul 13.43 WIB.
"Saya langsung menghubungi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Talang Keramat dan menyampaikan kebakaran yang terjadi di asrama," ujarnya.
Sontak tim pemadam kebakaran langsung bergerak ke lokasi kebakaran. Kepala Pos Damkar Talang Keramat, Krismanto Silaen mengatakan, begitu menerima laporan dari warga, timnya segera meluncur ke lokasi kejadian.
"Kami menerima laporan pada pukul 13.43 WIB dan langsung bergerak. Beruntung, jarak antara pos damkar dengan lokasi kebakaran cukup dekat," ungkap Krismanto.
2. Api cepat dipadamkan karena kondisi tengah hujan

Tim pemadam tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung melakukan upaya pemadaman meski kondisi cuaca sedang hujan.
"Walaupun hujan, api tetap sulit dipadamkan karena intensitasnya yang sudah besar. Namun, dalam waktu kurang dari satu jam, tim berhasil mengendalikan situasi," jelasnya.
Akhirnya poses pemadaman selesai pada pukul 15.10 WIB, dan tim pemadam kembali ke pos pada pukul 15.23 WIB setelah memastikan bahwa api sudah benar-benar padam dan tidak ada potensi kebakaran lanjutan.
3. Kerugian material mencapai Rp200 juta

Sementara santri yang diduga menjadi penyebab kebakaran dikabarkan trauma akibat kejadian ini. Saat kebakaran terjadi, santri tersebut terlihat ketakutan dan kini tengah mendapatkan perhatian dari pihak pengurus pesantren.
"Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp200 juta, mencakup bangunan asrama dan beberapa barang milik santri yang tidak bisa diselamatkan," katanya.