Ratusan Siswa Keracunan, MBG di PALI Distop Sementara

- Ratusan siswa di PALI keracunan usai makan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin kemarin.
- Pihak penyedia MBG terpaksa menghentikan proses pembagian untuk evaluasi selama tiga bulan.
- Wakil Bupati PALI menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kondisi makanan yang dibagikan ke siswa.
Penukal Abab Lematang Ilir, IDN Times - Ratusan siswa di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada pembagian, Senin (5/5/2025) kemarin. Menyikapi dugaan keracunan tersebut, pihak penyedia MBG di PALI terpaksa menghentikan sementara waktu proses pembagian makanan guna melakukan evaluasi.
"Untuk sementara dari pihak cateringnya menyetop terlebih dahulu pembagian MBG," ungkap Wakil Bupati PALI Iwan Tuaji, kepada IDN Times, Selasa (6/5/2025),
1. Catering penyedia makanan dapat evaluasi

Iwan menyebutkan, proses penyediaan menu MBG perlu mendapat evaluasi mengingat pelaksanaannya telah berlangsung tiga bulan. Dengan kejadian dugaan keracunan tersebut, pihaknya berharap ke depan tidak ada kasus serupa yang terjadi di PALI.
"Mudah-mudahan kalau sdah selesai (evaluasi), besok sudah melayani lagi MBG," ujar dia.
2. Hasil laboratorium belum keluar

Iwan tak membantah ada dugaan keracunan dari menu MBG yang dibagikan kemarin. Pihaknya sejauh ini masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kondisi makanan yang dibagikan ke siswa.
"Kalau indikasi keracunan iya, tapi sejauh ini belum ada hasil laboratorium yang keluar," ungkap dia.
3. Para siswa alami mual dan pusing usai santap menu MBG

Diberitakan sebelumnya, Kabid Kesmas Dinkes Sumsel Dedi Irawan menyebutkan para siswa yang diduga keracunan mengalami gejala serupa seperti mual dan pusing usai menyantap menu MBG. Mereka langsung dilarikan ke RSUD Talang Ubi Pali untuk mendapat pemeriksaan.
"Ketika itu mereka mengalami gejala pusing, mual setelah menyantap MBG dan langsung di bawah ke rumah sakit. Dari total 121 data yang diterima, sekitar 50 orang diperbolehkan pulang," jelas dia.