Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Produksi Telur Ayam Merosot 15 Persen Akibat Cuaca Panas di Palembang

ilustrasi telur ayam Freiland Eier (pexels.com/Eimi Vergara)
ilustrasi telur ayam Freiland Eier (pexels.com/Eimi Vergara)
Intinya sih...
  • Produksi telur ayam ras turun 15 persen akibat cuaca panas di Palembang
  • Imbau masyarakat beli ayam ASUH untuk konsumsi daging ayam yang cukup di pasaran
  • Produksi telur yang turun tidak memengaruhi harga di pasaran, tetap stabil meskipun ada momen idul Adha
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Unggas Sumatra Selatan (Sumsel) Ismaidi Chaniago mengeluh produksi telur ayam merosot akibat cuaca panas di Palembang. Bahkan karena suhu dalam kondisi ekstrem, saat ini proses produksi terganggu.

"Suhu panas ekstrem berdampak pada produksi telur ayam ras," katanya, Selasa (10/6/2025).

1. Kondisi ayam yang stres membuat produksi telur ayam menurun

ilustrasi telur ayam Bio Eier (unsplash.com/Engin akyurt)
ilustrasi telur ayam Bio Eier (unsplash.com/Engin akyurt)

Berdasarkan jumlah produksi rata-rata saat pada awal musim kemarau hingga suhu di Palembang panas, produksi telur ayam ras saat ini turun sekitar 15 persen. Kondisi ini sudah terjadi sejak situasi Sumsel berada dalam peralihan cuaca dari hujan ke kemarau.

"Sejak beberapa minggu belakang, karena cuaca panas, ayam stress berat dan terganggu kesehatannya yang mengakibatkan produksi telurnya turun hampir 15 persen," jelas dia.

2. Imbau masyarakat beli ayam ASUH

Ilustrasi telur ayam (unsplash.com/Daniel)
Ilustrasi telur ayam (unsplash.com/Daniel)

Namun lanjut Ismaidi, untuk produksi daging ayam di Palembang, ketersediaannya di pasaran cukup. Dia juga memastikan stok telur ayam berbagai ukuran yang dibutuhkan masyarakat bisa terpenuhi.

"Kami titip saran dan mengimbau masyarakat untuk konsumsi ayam ASUH, yaitu Aman Sehat Utuh dan Halal dan itu adalah ayam frozen," katanya.

3. Produksi telur yang turun tak memengaruhi harga di pasaran

ilustrasi telur ayam Swiss (pexels.com/Klaus Nielsen)
ilustrasi telur ayam Swiss (pexels.com/Klaus Nielsen)

Meski produksi telur ayam menurun, pantauan IDN Times di lapangan, harga komoditas tersebut masih terbilang stabil. Terpantau di pasar tradisional, harga telur ayam dijual Rp25 ribu sampai Rp26.900 per Kilogram.

"Harga tidak banyak berubah meskipun ada momen idul Adha," kata Ismaidi.

Sementara untuk harga daging ayam ras di Palembang, naik tipis saat momen idul adha. Yakni dari sebelumnya Rp30 ribu per Kg, kemudian naik jadi Rp35 ribu per kg.

Sedangkan untuk harga ayam Frozen juga stabil dengan harga berkisar Rp35.900 sampai Rp55 ribu per ekor. Harga itu tergantung merek, dan juga promo dari penjual maupun supermarket.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us