Petani OKI Gagal Panen, Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir

- 1. 1.170 hektare sawah ditanam padi terendam banjir, serta 105 hektare lahan persemaian rusak.
- Lebih dari lima desa di OKI mengalami lahan rusak akibat curah hujan tinggi yang berkelanjutan.
- Lahan sawah yang terendam adalah yang baru ditanam bibit padi usia muda, menyebabkan gagal panen dan tidak memenuhi syarat klaim asuransi ganti rugi.
Ogan Komering Ilir, IDN Times - Kepala Bidang Pengawas Benih Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Ogan Komering Ilir (OKI), Lindawati, melaporkan ribuan hektare sawah milik petani dan warga di daerah tersebut mengalami gagal panen akibat banjir.
"Kecamatan Lempuing Jaya merupakan wilayah yang paling terdampak banjir," ujarnya, Kamis (11/12/2025).
1. Tercatat 1.170 hektare lahan padi di OKI terendam banjir

Berdasarkan catatan Dinas KPTPH Kabupaten OKI, total 1.170 hektare sawah yang sudah ditanam padi terendam banjir. Selain itu, lahan persemaian sawah seluas 105 hektare juga mengalami kerusakan lahan akibat genangan air.
"Kami masih terus melakukan pengecekan di lapangan untuk mendata jumlah kelompok tani keseluruhan yang terdampak banjir," kata dia.
2. Sudah 5 desa di OKI mengalami gagal panen

Lindawati menyampaikan, sementara terdata lebih dari lima desa di OKI mengalami lahan rusak karena luasan tanam sawah terendam banjir faktor curah hujan tinggi yang berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan.
"Desa yang lahan sawahnya teredam, antara lain Desa Tugu Jaya, Tugu Agung, Tugu Mulyo, Mekar Jaya, Bumi Agung, Sindang Sari, Tebing Suluh, Cahya Maju dan Desa Tulung Harapan," jelasnya.
3. Petani OKI tak bisa klaim asuransi akibat tak memenuhi syarat

Dia menambahkan, rata-rata lahan sawah yang terendam adalah lahan yang baru saja ditanam bibit padi usia muda. Sehingga padi yang baru ditanam itu dipastikan gagal panen.
"Dampak buruk lain yang dialami petani tidak berlakunya klaim asuransi ganti rugi akibat tidak memenuhi syarat. Karena rata-rata bibit padi berumur 1-10 hari setelah tanam," katanya.
Sejauh ini lanjut Lindawatoi, Dinas KPTPH OKI juga telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan laporan konkret terkait dampak banjir secara langsung.


















