Perbaikan Jembatan Lalan Muba yang Ambruk Butuh Biaya Rp100 Miliar

- Warga desak pembangunan jembatan P6 Lalan sebagai akses darat satu-satunya.
- Biaya perbaikan jembatan ditanggung penabrak 50% dan asosiasi 50%, diperkirakan membutuhkan Rp100 Miliar.
- Perusahaan perkebunan diminta turut andil dalam perbaikan jembatan karena menggunakan alur transportasi air di bawahnya.
Musi Banyuasin, IDN Times - Progres perbaikan Jembatan P6 Lalan pasca ambruk ditabrak kapal tongkang terus dikebut. Pasalnya warga sudah mendesak pembangunan jembatan tersebut karena merupakan akses darat satu-satunya bagi masyarakat untuk beraktivitas.
Diketahui penggantian jembatan tidak akan memakai APBD Muba mengingat biaya perbaikan jembatan tidak dianggarkan dalam APBD induk maupun perubahan. Namun karena jembatan P6 Lalan merupakan obyek vital daerah dan akses perekonomian masyarakat, maka mekanisme tanggung renteng biaya partisipasi pembangunan jembatan ditanggung penabrak 50 persen dan asosiasi 50 persen.
1. Estimasi biaya yang dibutuhkan sebesar Rp100 Miliar

Ketua Asosiasi Lalu Lintas Dibawah Jembatan P6 Lalan (AP6L), Humala Oloan Pasaribu merinci untuk perbaikan Jembatan P6 dan Jalan Lalan diestimasikan membutuhkan biaya sebesar Rp100 Miliar.
"Untuk pihak yang menabrak jembatan tersebut dibebankan 50 persen dari semua biaya perbaikan, dan perusahaan yang melintas dibawah Jembatan P6 Lalan akan disesuaikan masing-masing dengan menyesuaikan mobilitas," ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (12/10/2024).
2. Sementara dibangun dermaga baru untuk mobilitas warga

Ia menambahkan, saat ini progres yang mulai berjalan dampak dari ambruknya Jembatan P6 Lalan yakni memfasilitasi penyebrangan untuk masyarakat. Kemudian membangun dermaga baru dan perbaikan jalan P6 dan P11.
"Untuk sementara masyarakat setempat harus menggunakan perahu getek untuk menyeberangi Sungai Lalan. Kita menargetkan perbaikan jembatan tersebut akan diselesaikan awal November 2024 mendatang," ungkapnya.
3. Perusahaan perkebunan turut andil tuntaskan perbaikan

Sementara itu, Sekda Muba Apriyadi mengatakan, melalui arahan Pj Gubernur Sumsel bersama Forkopimda, Pemkab Muba juga diminta untuk melibatkan perusahaan perkebunan untuk turut andil menuntaskan perbaikan jembatan P6 Lalan.
Hal ini juga didasari karena beberapa perusahaan perkebunan juga menggunakan alur transportasi air di bawah Jembatan P6 Lalan.
"Ini harus tanggung renteng, jadi semua pihak yang memanfaatkan alur trasnportasi air dibawah Jembatan P6 Lalan termasuk perusahaan perkebunan harus berkontribusi untuk perbaikan Jembatan P6 Lalan," ujarnya.
Apriyadi menambahkan, adapun perusahaan perkebunan yang akan dilibatkan beberapa diantanya dari PT Lonsum, PT PWS, PT MSA, PT BKI, dan PT BKAM.
"Progres perbaikan Jembatan P6 Lalan ini harus terus dimaksimalkan agar masyarakat dapat beraktifitas kembali normal. Mari kita sama-sama pro aktif, agar perbaikan Jembatan P6 Lalan ini segera tuntas," tutupnya.