Palembang, IDN Times - Pasangan calon nomor urut 01 Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) unggul dari dua paslon lainnya dalam hitung cepat di Pilkada Sumsel 2024 yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Berdasarkan hasil Quick Count tersebut, pasangan petahana unggul telak 73,55 persen. Adapun per pukul 21.19 WIB menunjukan suara yang masuk mencapai 100 persen. Paslon 01 diusung oleh gabungan partai seperti Nasdem, Demokrat, PKS, Perindo, PSI dan PBB.
Paslon nomor urut 03 Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) yang diusung oleh partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus tumbang dengan hanya memperoleh 12,19 persen. Pasangan yang dimotori Gerindra, PAN, PPP, PKN, PKB, Hanura, Gelora, Garuda Prima hanya mampu menjadi pasangan yang meraih suara terendah di Pilgub Sumsel.
Sementara paslon 02 yang didukung oleh PDI Perjuangan, Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia (ERA) meraih 14,26 persen suara.
Selama masa kampanye, pasangan HDCU sudah diunggulkan beberapa lembaga survei salah satunya Litbang Kompas. Berdasarkan hasil survei itu, pasangan HDCU diunggulan dengan hasil mencapai 48,9 persen. Lalu pasangan ERA paling tidak diunggulkan dengan 8,1 persen suara. Sedangkan untuk pasangan Matahati diunggulkan di tempat kedua dengan 21,6 persen suara.
Mendapati hasil Quick Count hari ini Herman Deru menyambut dengan genggap gempita hasil hitung cepat yang ada. Dirinya berharap hasil yang ada dapat diterima oleh semua pihak.
"Seluruh paslon baik 01, 02, dan 03 diharapkan tetap menjaga situasi Sumsel yang kondusif," jelas dia.
Pasangan HDCU merupakan salah satu paslon yang didukung Presiden Jokowi. Herman Deru sempat sowan tiga pekan lalu ke kediaman pribadi Jokowi di Solo untuk meminta bimbingan. Bahkan ketua PSI Kaesang Pangarep turut hadir untuk mengkampanyekan pasangan HDCU saat melakukan kegiatan di Palembang dua pekan lalu.
Sementara itu, pasangan ERA mengatakan belum memikirkan hasil hitung cepat yang keluar hari ini. Mereka masih menunggu hasil yang keluar berdasarkan perhitungan KPU.
"Yang jelas kita tunggu hasil Real Count KPU," ungkap Eddy.
Hal senada diungkapkan Anita yang memilih menunggu hasil akhir perhitungan suara sebelum mengomentari hasil hitung cepat yang sudah dikeluarkan LSI.
"Hasil Quick Count itu sah-sah saja. Tetapi itu bukan hasil akhir dari KPU. Karena Quick Count dan Real Count dalam persentase yang sama namun hasilnya berbeda," jelas Anita.