Idul Fitri di Masjid Agung Palembang: Ibadah Sekaligus Rekreasi

Intinya sih...
- Momen kemenangan Idul Fitri di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang disambut dengan takbir yang meriah.
- Ribuan masyarakat memadati masjid dan jalan sekitarnya, sementara jemaah juga datang untuk rekreasi.
- Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wali Kota Palembang Ratu Dewa hadir dalam momen Idul Fitri sebagai momentum intropeksi diri dan keberagaman muslim.
Palembang, IDN Times - Perayaan 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang suasana ramai, khusyuk dan cuaca mendukung. Gema takbir terdengar jelas dari pengeras suara menara masjid. Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar. Momen kemenangan hari suci tiba.
Ribuan masyarakat Palembang dan luar kota, memadati jalan sekitar masjid. Jemaah pun membanjiri tempat ibadah umat Islam hingga ke atas Jembatan Ampera. Apalagi Masjid Agung memang berada di hadapan jembatan yang membentang di atas Sungai Musi.
1. Istimewa salat di Masjid Agung Palembang berlangsung dua kali saat Idul Fitri dan Idul Adha
Selain melaksanakan salat Idul Fitri, jemaah sengaja ke Masjid Agung hanya untuk rekreasi. Karena momen seperti ini, hanya dua kali dalam setahun. Ketika Idul Fitri dan Idul Adha.
Sebelum imam memimpin salat, terlebih dahulu diawali sambutan para pejabat daerah. Kebetulan, Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru dan Wali Kota (Wako) Palembang Ratu Dewa hadir di lokasi.
"Ini jadi momentum intropeksi diri, momen menikmati hari bahagia Kurang lebih 40 hari saya menjalani amanah. Dengan kerendahan hati kami, saya dan Wakil Wali Kota Prima Salam, meminta maaf. Kami akan berbenah untuk kebaikan masyarakat Palembang," kata Dewa, Senin (31/3/2025).
Herman Deru menambahkan, hari raya Idul Fitri adalah keberagaman muslim. Karena dalam satu lokasi, semua bisa bertemu, berkumpul dan saling memaafkan. "Mensyukuri 1 Syawal tidak ada perbedaan, kita memulai hari baik secara bersama-sama," jelasnya.
2. Salat di Masjid Agung Palembang jadi keistimewaan bagi masyarakat
Sekitar pukul 07:30 WIB salat mulai berlangsung. Ustaz H. A. Tarmidzi Muhaimin mengimami salat Idul Fitri para jemaah. Usai salat, ceramah dilanjutkan Al Ustaz K.H. Amiruddin Muslim Anshori.
Diketahui saat hari raya tiba, Masjid Agung memang jadi favorit umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri. Selain karena menampung banyak jemaah, salat di Masjid Agung memberi keistimewaan khusus bagi warga setempat.
"Sengaja ke sini, niatnya mau ibadah sekalian mencoba rasanya salat latar belakang Jembatan Ampera. Ini baru pertama kali, Alhamdulillah kesampaian," kata Ibnu warga Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
3. Masjid Agung Palembang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I
Masjid Agung Palembang adalah tempat ibadah terluas di Kota Pempek. Masjid ini bisa menampung hingga 10 ribu jemaah, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang berdiri sejak tahun 1738.
Semula Masjid Agung Palembang lebih dikenal dengan Masjid Sultan karena dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I. Proses pembangunan masjid ini cukup lama, yakni hingga 10 tahun dan diresmikan pada 26 Mei 1748.
Arsitektur Masjid Agung Palembang kental dengan unsur Palembang. Karena, sebagian besar kayunya menggunakan ukiran Lekeur khas Palembang. Masjid Agung juga menjadi salah satu masjid tertua di nusantara yang sudah mengalami berbagai renovasi sejak masa Kolonial Belanda.