Gubernur Desak Pembangunan Jembatan P6 Lalan Rampung 31 Desember
- Pembangunan Jembatan P6 Sungai Lalan dimulai setelah ditabrak tongkang batubara pada 12 Agustus 2024.
- Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru menegaskan pembangunan jembatan harus selesai sebelum 31 Desember 2025.
- Bupati Muba M Toha Tohet menekankan keselamatan dan aksesibilitas masyarakat sebagai prioritas utama dalam pembangunan jembatan.
Musi Banyuasin, IDN Times - Usai ditabrak tongkang batubara pada 12 Agustus 2024 lalu, pembangunan Jembatan P6 Sungai Lalan resmi dimulai. Penantian panjang dan koordinasi lintas sektor selama hampir sembilan bulan ini membawa harapan baru warga Kecamatan Lalan yang selama ini kesulitan mobilisasi pasca jembatan putus.
Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru menegaskan, pembangunan jembatan ini dapat rampung sebelum 31 Desember 2025, lebih cepat dari target awal yang diperkirakan 10 bulan.
1. Jembatan P6 Lalan satu-satunya akses warga
Deru meminta kepada Asosiasi Pengguna Lalu Lintas di Bawah Jembatan P6 Lalan (AP6L) agar segera mempercepat pembangunan ini, mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat selain transportasi sungai.
"Sejak insiden itu, aktivitas masyarakat terganggu. Distribusi hasil pertanian terhambat, dan roda perekonomian melambat drastis. Maka itu groundbreaking ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemulihan konektivitas dan kebangkitan ekonomi warga," ujarnya saat hadir dalam seremoni peletakan tiang pancang pertama (groundbreaking) pada Rabu (14/5/2025) di Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan.
2. Gubernur minta target 6 bulan selesai
Menurutnya, pembangunan infrastruktur strategis di wilayah terpencil harus menjadi prioritas. Selain itu, Gubernur juga meminta pihak PLN agar segera memfasilitasi peralihan jaringan listrik warga dari PT MEP ke PLN, demi menjamin kualitas layanan yang lebih baik dan stabil.
"Ini bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, perusahaan dan masyarakat. Kalau target awal 10 bulan, saya minta bisa dipercepat jadi 6 bulan dan harus rampung maksimal 31 Desember 2025,” tegasnya.
3. Proses revitalisasi dilaksanakan secara profesional
Sementara itu, Bupati Muba M Toha Tohet menegaskan, keselamatan dan aksesibilitas masyarakat adalah prioritas utama pemerintah daerah. Maka itu, revitalisasi Jembatan P6 bukan sekadar membangun kembali infrastruktur fisik, tapi juga membangun kembali harapan dan masa depan warga Lalan.
"Jembatan P6 merupakan jalur vital yang menunjang mobilitas dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Lalan dan sekitarnya. Kami ingin pembangunan ini menjadi simbol nyata hadirnya negara hingga ke pelosok,” ungkapnya.
Dirinya berharap proses revitalisasi ini dilaksanakan secara profesional, tepat waktu, dan sesuai standar keselamatan serta kualitas konstruksi.
“Kami akan terus mengawal dan memfasilitasi proses pembangunan ini agar berjalan lancar dan optimal. Saya juga sudah memberi usulan ke Gubernur, terkait peningkatan status jalan penghubung dari Kecamatan Sungai Lilin ke Lalan menjadi jalan provinsi, guna mendukung kelancaran mobilitas dan distribusi hasil pertanian. Kita doakan agar pembangunan ini berjalan sesuai harapan,” ucap Toha.
