Depresi Diduga Penyebab Dokter di OKU Bunuh Diri

- Dokter di Baturaja Timur diduga bunuh diri akibat depresi karena beban kerja yang tinggi.
- Polisi belum dapat memeriksa tubuh korban karena keluarga menolak autopsi, tapi masih mendalami kasus ini.
- Bunuh diri sering diabaikan, namun ada layanan konseling dan puskesmas untuk bantuan kesehatan jiwa gratis.
Ogan Komering Ulu, IDN Times - Polres Ogan Komering Ulu (OKU) masih mendalami penyebab kematian seorang dokter di Baturaja Timur berinisial MR (35). Polisi menduga korban mengalami depresi akibat tekanan beban kerja yang terlalu padat.
"Dugaannya karena depresi akibat beban kerja," ungkap ungkap Kasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira, Kamis (24/10/2024).
1. Keluarga menolak jasad korban di autopsi

Yudhistira memastikan, tak ada tanda kekerasan di tubuh korban melainkan hanya bekas jeratan di salah satu bagian tubuh korban. Polisi pun belum melanjutkan pemeriksaan lantaran pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi.
"Keluarga masih berduka, tapi mereka sudah ikhlas. Jika nantinya ditemukan informasi-informasi baru, kami tentu akan melakukan penyelidikan lagi," jelas dia.
2. Korban ditemukan di dalam ruang praktik dokter

Diberitakan sebelumnya, jasad MR ditemukan oleh tiga orang perawat yang sehari-hari membantu korban dalam menjalankan praktik. Ketiganya adalah saksi YH (22), CL (27) dan AP (23) yang awalnya curiga korban tak kunjung keluar dari ruang praktik saat banyak pasien menunggu antrean untuk diperiksa.
Korban ditemukan tak bernyawa di dalam ruang praktik hingga membuat ketiga saksi langsung melaporkan kejadian dugaan bunuh diri tersebut.
3. Mari bersama cegah bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa.
Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri.
RS jiwa tersebut ialah: RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT
message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)
direct message via Twitter: @IntoTheLightID Kementrian Kesehatan Indonesia telp: (021) 500454