Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

CCTV Jembatan Ampera Mati, Kerusakan Pembatas Jalan Sulit Dibuktikan

Railing di atas Jembatan Ampera rusak (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Besi pembatas antara trotoar dan jalan atau railing di Jembatan Ampera, Palembang, diketahui hancur pada Senin (10/8/2020). Ada dua dugaan penyebabnya, yakni ditabrak kendaraan atau dirusak oleh oknum. 

Sayangnya, kamera CCTV yang seharusnya merekam kejadian hilang 33 besi pembatas jalan tersebut diketahui mati. Pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah Sumatra Selatan telah melapor kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang.

Meski begitu BBPJN Sumsel belum mau menduga apakah hilangnya railing akibat sengaja dicuri, atau malah ditabrak oleh kendaraan.

"Kita belum tahu sebab hilangnya railing, hasil rekaman CCTV saat ini sedang maintenance. Kita sudah membuat laporan ke Polrestabes Palembang," ungkap Kepala BBPJN Sumsel, Kgs Syaiful Anwar, Selasa (11/8/2020).

1. Perbaikan railing ditaksir menghabiskan Rp40 juta

Kerusakan keramik dan railing Ampera (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tidak hanya 33 railing itu saja, menurut Syaiful, pihaknya juga akan memperbaiki 135 railing di wilayah lain yang rusak. BBPJN Sumsel menganggarkan Rp30 juta hingga Rp40 juta untuk perbaikan pembatas jalan tersebut.

"Satu railing itu harganya Rp90.000. Total kerugian yang di Jembatan Ampera bisa Rp2.970.000. Belum lagi keramiknya juga harus kita perbaiki," jelas dia.

2. Perbaikan railing memakan waktu 1,5 bulan

Kepala BBPJN Sumsel, Kgs Syaiful Anwar (IDN Times/Rangga Erfizal)

Syaiful menilai, pengerjaan jalan tersebut akan memakan waktu sekitar 1,5 bulan. Pihaknya masih memesan railing tersebut agar ke depan bisa segera dipasang untuk perbaikan.

"Kerusakan ini bukan luput dari pengawasan kita. Railing yang rusak akan segera kita perbaiki secepatnya," beber dia.

3. Imbau masyarakat Palembang menjaga infrastruktur bersama-sama

Pulihan railing jembatan ampera Palembang hilang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Syaiful menjelaskan, pengawasan kawasan jembatan di Sumsel menjadi wewenang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Setidaknya ada 28 kawasan jembatan di Sumsel. Hanya saja, BBPJN tidak bisa mengawasinya secara bersamaan tanpa bantuan dan dukungan masyarakat.

"Kita imbau marilah sama-sama kita jaga infrastruktur ini. Ke depan, kalau kita bisa berhemat, kita bisa menganggarkan biaya perbaikan untuk pembangunan yang lain," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us