Banjir di Palembang, Makam TPU Kebun Bunga Terendam

- Banjir Palembang akibat hujan lebat menyebabkan TPU Kebun Bunga terendam
- Saluran air tidak teraliri dengan baik dan tersumbat, warga minta pemkot benahi drainase
- Wali Kota Palembang akan mengeruk drainase dan melakukan pembersihan gotong royong bersama warga untuk pencegahan banjir
Palembang, IDN Times - Banjir Palembang akibat intensitas hujan lebat yang turun sepanjang malam pada Sabtu (9/3/2025), menyebabkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Bunga Terendam.
"Hujan dari semalam, ini sudah mulai berangsur surut tetapi banyak makam yang terendam banjir," kata Ari, warga sekitar TPU Kebun Bunga, Minggu (10/3/2025).
1. TPU Kebun Bunga Palembang banjir selutut orang dewasa saat banjir

Menurutnya, banjir di TPU Kebun Bunga akibat saluran air yang tidak teraliri dengan baik dan drainase di sekitar sana tersumbat. Dia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang membenahi persoalan drainase dan serapan air yang tak bekerja optimal.
"Di sini kalau hujan pasti banjir, akses jalan di TPU Kebun Bunga ini terendam hingga lutut orang dewasa. Faktor drainasenya yang tidak bekerja," jelasnya.
2. Program penanggulangan banjir dimulai dengan gotong royong

Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan, bakal mengupayakan maksimal persoalan banjir kota. Salah satu langkah pemkot, yakni mengeruk drainase di lokasi rawan banjir untuk mencegah genangan air.
"Pencegahan banjir kita upayakan lewat program hari Jumat gotong royong bersama warga," kata dia.
3. Pemkot Palembang keruk drainase dari perkampungan kecil

Pengerukan drainase lanjut Dewa, dimulai dari kanal-kanal kecil di perkampungan hingga pinggir dan aliran Sungai Musi. Pengerukan ini pun katanya harus dikerjakan bersama dan dilakukan pembersihan gotong royong bersama OPD dan warga sekitar.
"Sedimentasi dan saluran drainase air kami keruk untuk supaya air bisa mengalir sehingga tidak menyebabkan banjir dan adanya genangan fokusnya hampir semua kanal di Palembang," jelasnya.
Pemkot berharap, penanggulangan banjir di Palembang tak hanya jadi tanggung jawab pemangku kebijakan dan kepentingan. Melainkan rasa tanggung jawab yang dimiliki bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan masyarakat sekitar.