AJI-UIN Raden Fatah Dirikan Pusat Kajian Jurnalisme Cek Fakta

- Pusat Kajian Jurnalisme Cek Fakta dibentuk oleh AJI Palembang dan UIN Raden Fatah untuk menangkal hoaks dan misinformasi yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.
- Upaya menangkal hoaks bukan hanya tanggung jawab jurnalis, tapi juga akademisi, agar cek fakta mampu memberikan jawaban di era disrupsi informasi.
- Kolaborasi AJI dan UIN Raden Fatah diharapkan melahirkan keilmuan baru yang bermanfaat bagi publik serta menghapus dikotomi antara ilmu agama dan umum.
Palembang, IDN Times - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang bersama Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang meresmikan pembentukan Pusat Kajian Jurnalisme Cek Fakta. Lembaga kolaborasi ini dibentuk guna menjadi penangkal bahaya misinformasi dan disinformasi yang berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi.
"Pusat studi ini bukan cuma sebagai pusat kajian dan studi biasa. Lebih dari itu, tujuannya untuk memajukan ilmu jurnalistik, disisi keilmuan mengembangkan pengetahuan dan mencegah hoaks," ungkap Ketua AJI Palembang, M Fajar Wiko, Selasa (12/11/2024).
1. Itu menjadi pusat studi pertama di Sumsel untuk menangkal hoaks

Wiko menjelaskan, upaya menangkal hoaks bukan hanya menjadi tanggung jawab jurnalis, tetapi juga tanggung jawab bersama para akademisi. Upaya cek fakta diharapkan mampu memberikan jawaban di era disrupsi informasi dengan beragam produksi informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
"Kemudahan informasi menjadi tantangan bagi semua pihak bukan hanya jurnalis. Oleh karena itu pusat studi pertama dan satu-satunya di Sumsel ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi positif dan wujud sinergitas pers dan akademisi," ungkap dia.
2. Dekan di UIN ini berharap bisa jadi nilai positif untuk masyarakat

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Achmad Syarifuddin, menyambut kolaborasi bersama AJI sebagai langkah mengembangkan ilmu dalam prodi Jurnalistik. Menurutnya, kolaborasi ini hendaknya melahirkan keilmuan baru yang dapat dimanfaatkan setiap civitas akademisi UIN Raden Fatah maupun masyarakat umum.
"Kami menggandeng AJI untuk berkolaborasi. Tentunya kolaborasi ini bisa melahirkan dan memproduksi nilai positif bagi publik," jelas dia.
3. UIN RF mendorong pengembangan ilmu pengetahuan baru

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Raden Fatah Muhammad Adil berharap peluncuran pusat studi ini tidak hanya sebatas simbolis semata. Dia mendukung upaya pendirian pusat studi menjadi landasan bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak.
"Pendirian pusat studi dan pusat kajian di UIN Raden Fatah menjadi cita-cita luhur untuk menghapus dikotomi antara ilmu agama dan umum. Justru kami berharap dengan adanya pusat studi ini akan mengembangkan ilmu pengetahuan," beber dia.