Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Kasus Bocah SD di Pedamaran OKI Jadi Korban Pembunuhan

Screenshot_20250727-151235_Instagram (1).jpg
Pelaku penculikan dan pembunuhan anak di Pedamaran OKI saat diringkus polisi. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Rumah pelaku yang berada di Dusun 3 jadi sasaran amukan massa
  • Aksi pelaku yang membawa korban pergi sempat merekam CCTV rumah warga
  • Dengan kejamnya pelaku pulang begitu saja ke rumahnya usai melakukan aksi keji tersebut
  • Selama ini pelaku kerap menonton video porno dan kebelet nikah

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Kisah menyedihkan dari seorang bocah SD bernama Rania (6) korban penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan di Desa Menang Raya, Kabupaten OKI membuat publik geger. Rania yang baru dua minggu mengenakan seragam SD tersebut tewas akibat aksi kebrutalan seorang pemuda pengangguran bernama Rozi Yanto (20) warga desa setempat.

Masyarakat setempat geram. Rumah pelaku yang berada di Dusun 3 jadi sasaran amukan massa. Kesedihan keluarga korban tak tertahankan mengingatkan korban yang selama ini terkenal ceria tersebut harus berakhir memilukan. Kasus ini menjadi perhatian publik, predator anak dengan mudahnya berkeliaran mengincar korban yang masih polos hingga berujung pada kematian yang tragis.

Berikut fakta-fakta penculikan anak di Kecamatan Pedamaran yang kini menjadi sorotan publik seperti dirangkum IDN Times.

1. Korban ditawari jajan lalu diajak ke semak-semak

Screenshot_20250727-061841_Facebook (1)_1.jpg
Bocah SD bernama Raniah, diduga jadi korban penculikan. (IDN Times/istimewa)

Saat itu korban tengah bermain di halaman masjid pasar pagi yang ada di Dusun 1, Desa Manang Raya, Kabupaten OKI pada Sabtu (26/7/2025) siang. Tiba-tiba pelaku datang dan membujuk korban dengan dalih membelikan makanan ringan dan mencari pipet (sedotan).

Aksi pelaku yang membawa korban pergi sempat terekam CCTV rumah warga. Beberapa saksi juga mengaku sempat melihat keduanya masuk ke arah hutan namun belum menaruh curiga. Barulah pada saat Sabtu sore, warga desa heboh dengan kabar hilangnya korban.

Upaya pencarian langsung dilakukan. Berbagai upaya dilakukan agar korban ditemukan, termasuk mengundang orang pintar. Barulah pada Sabtu malam korban ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa di area perkebunan karet Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran.

2. Pelaku santai pulang ke rumah usai membunuh korban

Screenshot_20250727-105001_Instagram (1)_1.jpg
Korban Raniah saat ditemukan di kebun karet. (Dok. Istimewa)

Di hadapan polisi, pelaku mengaku membujuk korban dengan jajanan dan dibawa ke area semak-semak di sekitar dusun. Setelah sampai di lokasi, pelaku merebahkan korban ke tanah dan menciumi tubuhnya.

Ketika korban berteriak dan berusaha melawan, pelaku langsung membekap mulut korban menggunakan tangan kiri dan mencekik leher korban dengan tangan kanan hingga korban tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal. Pelaku mengaku aksi ruda paksa dilakukan sebanyak dua kali dalam kondisi korban sudah tidak berdaya.

Dengan kejamnya pelaku pulang begitu saja ke rumahnya usai melakukan aksi keji tersebut. Tak sampai 1x24 jam, pada Minggu (27/7/2025) pagi polisi akhirnya melumpuhkan pelaku yang berusaha kabur dari rumahnya.

3. Pelaku kecanduan film porno dan kebelet menikah

Screenshot_20250727-141320_Instagram (1).jpg
Pelaku penculikan dan pembunuhan anak di Pedamaran OKI saat diringkus polisi. (Dok. Istimewa)

Pelaku Rozi menyebutkan, ia sudah mengenal korban selama setengah tahun. Alasan kenapa pelaku tega melecehkan korban karena tak bisa dilakukan ke wanita dewasa. Pelaku beranggapan korban yang masih bocah mudah diperdaya dan tidak melawan.

Alasan lainnya karena pelaku ingin beristri. Pengakuan tersebut diucapkannya ke hadapan awak media saat Polres OKI menggelar press release pada Minggu (27/7/2025). Kapolres juga menyebutkan jika selama ini pelaku kerap menonton video porno sehingga nekat melakukan aksi tindak asusila terhadap korban.

4. Emosi warga tak terbendung, rumah pelaku hancur berantakan

Screenshot_20250727-133828_Instagram (1).jpg
Warga Pedamaran mengamuk dan mendatangi rumah pelaku penculikan di OKI. (Dok. Istimewa)

Kejadian yang menimpa Rania memantik emosi warga setempat. Setelah mengetahui pelaku merupakan warga desa sekitar, masyarakat dari berbagai penjuru berbondong-bondong mendatangi rumah pelaku. Teriakan emosi dan aksi pelemparan mewarnai Minggu siang, tak lama setelah pelaku ditangkap.

Seisi rumah pelaku dihancurkan, kaca pecah bahkan genteng rumah runtuh. Warga berkumpul di berbagai sudut rumah untuk meluapkan kekesalannya. Untungnya keluarga pelaku lainnya cepat dievakuasi petugas kepolisian.

Mengantisipasi kejadian main hakim sendiri ini tidak bertambah liar, pemerintah desa bersama tokoh masyarakat serta personel Polres OKI langsung berjaga di area rumah pelaku. Amarah warga berhasil diredam, namun penjagaan terus dilakukan. Rumah berjendela cat biru tersebut dipasang garis polisi untuk mencegah aksi serupa.

5. Keinginan terakhir korban minta dibelikan HP

Screenshot_20250727-154334_Facebook (1).jpg
Melis Akhirani (40) tak kuasa menahan kesedihannya atas kepergian sang anak. (Dok. Istimewa)

Orangtua korban, Indrawadi (45) dan Melis Akhirani (40) tak terima sang anak diperlakukan keji oleh pelaku. Mereka berharap keadilan dari proses hukum, dan meminta pihak kepolisian menjatuhkan hukuman terberat kepada pelaku.

Ibu korban bahkan sudah memiliki firasat selama seminggu belakangan ini, dimana ia dirundung kesedihan tanpa sebab. Saat melihat anak keduanya itu, perasaan pilu dan sedih langsung menyelimuti sang ibu.

Bahkan putrinya sempat meminta dibelikan HP. Selaku orang tua, ia dan suami memberikan pengertian jika bersabar akan dikabulkan keinginannya tersebut. Selain itu, korban juga meminta ibunya untuk tidak menjemputnya pulang sekolah dikarenakan ia sudah punya teman baru.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us