Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bahasa Lokal Berperan Penting dalam Edukasi Stunting-Wasting

Edukasi dan penyuluhan keliling stunting-wasting di Palembang (Dok. FKM Unsri)
Intinya sih...
  • Stunting di Palembang masih tinggi, Pemkot fokus pada edukasi stunting dan wasting
  • Dosen FKM Unsri tekankan pentingnya bahasa lokal dalam penyuluhan untuk mempermudah pemahaman
  • Penyuluhan dilakukan di 3 posyandu oleh 15 mahasiswa, fokus pada ibu hamil dan balita

Palembang, IDN Times – Angka stunting di Kota Palembang masih menjadi perhatian utama Pemerintah Kota (Pemkot). Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), hingga Juli 2024 tercatat ada sekitar 400 anak yang mengalami stunting.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri), Najmah, menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai stunting melalui penggunaan bahasa lokal dalam sosialisasi. Hal ini diharapkan dapat mempermudah edukasi kepada masyarakat.

“Stigma masyarakat tentang stunting harus dipahami dengan baik. Menggunakan bahasa lokal saat penyuluhan akan lebih efektif agar masyarakat lebih mudah menerima dan memahami informasi yang diberikan,” kata Najmah saat ditemui di Palembang, Kamis (26/9/2024).

1. Pembagian media kalender masuk dalam sosialisasi stunting-wasting

Puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 (Dok. BKKBN)

Selain stunting, Najmah juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai wasting, kondisi di mana anak mengalami penurunan berat badan yang signifikan hingga berada di bawah standar kurva pertumbuhan. Wasting terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang seimbang.

“Penyuluhan keliling bersama mahasiswa dilakukan di berbagai posyandu dengan membagikan media edukasi seperti kalender berdesain menarik. Ini dilakukan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan anak sejak dini,” tambah Najmah.

2. Edukasi dan penyuluhan keliling stunting dilakukan di tiga posyandu

Faktor penyebab stunting pada anak (IDN Times/M Shakti)

Edukasi mengenai stunting dan wasting telah menjadi bagian dari program kerja Pemkot Palembang yang dilakukan secara intensif sejak September 2024. Program ini difokuskan pada ibu hamil dan anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk mencegah terjadinya kondisi stunting dan wasting.

Penyuluhan keliling tersebut telah dilakukan di tiga posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan, yakni Posyandu Lansia Sehati, Posyandu Remaja, dan Posyandu Balita As-Syifa. Kegiatan ini melibatkan 15 mahasiswa, kader posyandu, serta tenaga kesehatan setempat.

3. Pola hidup bersih memengaruhi kondisi gizi anak

Ilustrasi pemeriksaan anak di posyandu (ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)

Selain memberikan edukasi tentang stunting dan wasting, penyuluhan ini juga menyampaikan pentingnya kecukupan gizi serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

“Kami juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya PHBS agar kebersihan lingkungan terjaga, sehingga dapat mencegah beragam penyakit menular,” ujar Najmah.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang yang diterima IDN Times, terjadi penambahan kasus stunting di wilayah Borang, khususnya di empat kelurahan. Rinciannya, Kelurahan Karya Mulia terdapat satu kasus, Kelurahan Sri Mulia lima kasus, Kelurahan Suka Mulia empat kasus, dan Kelurahan Lebung Gajah tiga kasus.

Share
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us