Panjat Pohon Kelapa Tengah Malam, Santri Asal Ogan Ilir Tewas

Polisi masih periksa saksi di lokasi

Palembang, IDN Times -Salah satu Santri dari pondok pesantren di Sakatiga, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), PR (14) meninggal dunia saat dibawa ke Puskesmas Indralaya.

Kematian korban PR ini diduga akibat terjatuh dari pohon kelapa, dan mengalami luka-luka. Keluarga korban baru mengetahui kejadian tersebut Senin (2/10) sekitar pukul 06.00 WIB, setelah  mendapat kabar dari pihak pesantren Raudhatul Ulum.

"Saya baru dapat kabar dari ustad jam 06.00 WIB, katanya jatuh dari pohon kelapa jam 02.00 WIB. Langsung kita cek ke RS Bari, namun kondisinya sudah meninggal dunia," ungkap Diah Amalia, kakak korban, Senin (21/10).

1. Korban PR sempat membuat vlog dan mengabarkan lagi demam dan ingin pulang

Panjat Pohon Kelapa Tengah Malam, Santri Asal Ogan Ilir TewasIDN Times/Rangga Erfizal

Diah mengatakan, korban yang sudah menempuh pendidikan di pesantren selama tiga tahun itu, memang mengeluh sedang sakit dan beberapa kali meminta untuk dijemput ingin pulang.

"Terakhir dia bikin vlog, dia demam sakit pengin pulang," kata dia.

2. Ibu korban kaget anaknya naik pohon tengah malam dan minta di visum

Panjat Pohon Kelapa Tengah Malam, Santri Asal Ogan Ilir TewasIDN Times/Rangga Erfizal

Ibu korban, Nurasiah (43) mengungkapkan, terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya sekitar tiga hari lalu atau tepatnya pada Jumat (18/10).

"Saya gak ada firasat, cuma dia (korban) minta dijemput pulang pada Jumat (18/10), selama ini anak saya tinggal di asrama," ungkap dia.

Karena pihak keluarga merasa janggal dengan kematian sang anak, terang Nurasiah, maka korban PR langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.  

"Dia (korban PR) kalau manjat pohon yang rendah memang biasa, seperti jambu. Tetapi kalau naik pohon kelapa belum pernah. Jadi kami minta visum," sambung dia.

3. Pertemuan terakhir Ibu korban dan anaknya dua bulan lalu

Panjat Pohon Kelapa Tengah Malam, Santri Asal Ogan Ilir TewasIDN Times/Rangga Erfizal

Nurasiah sendiri masih tidak percaya anak laki-lakinya tersebut meninggal dunia. Makanya, saat menunggu hasil visum di RS Bhayangkara, Nurasiah tak bisa menahan tangis. Apalagi, dia bertemu dengan buah hatinya itu saat liburan ke Pagaralam, Sumsel, dua bulan lalu. 

"Dia (korban PR) sering cerita kalau ingin jadi penghapal Alquran, dan sudah minta izin mau melanjutkan pendidikan ke Solo. Dia juga mengaku betah di pesantren," ujar dia.

4. Polisi belum mengetahui penyebab kematian santri

Panjat Pohon Kelapa Tengah Malam, Santri Asal Ogan Ilir TewasIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Kapolsek Indralaya, AKP Bambang, saat di konfirmasi membenarkan adanya siswa pesantren yang meninggal dunia. Namun pihaknya belum mengetahui penyebab meninggalnya korban.

"Saat ini kita sudah memanggil pihak pesantren dan teman-teman korban untuk dimintai keterangan. Hasil penyelidikan nanti menunggu hasil visum dari RS Bhayangkara," kata dia.

Baca Juga: Punya Mantan Pejabat, Kebakaran Lahan di Ogan Ilir Diduga Disengaja   

5. Korban meninggal diduga kuat lantaran ada pendarahan di kepala

Panjat Pohon Kelapa Tengah Malam, Santri Asal Ogan Ilir TewasIDN Times/Rangga Erfizal

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, dr Mansuri mengatakan, hasil pemeriksaan visum bagian luar tubuh korban memang ditemui beberapa luka lebam, yang diduga karena terjatuh dari pohon tersebut.

"Dari visum luar ada bekas benturan benda tumpul kemungkinan karena terjatuh.Beberapa tulang patah, memar, dan benturan di kepala belakang juga mengakibatkan retak. Korban meninggal diduga kuat lantaran ada pendarahan di kepala," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya