TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjarmasin Pulih Lagi Usai Kontraksi Ekonomi Akibat Pandemik

Sebabnya harga batu bara global mulai merangkak naik 

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. IDN Times/Andri NH

Padang, IDN Times - Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai pulih lagi usai menghadapi kontraksi ekonomi akibat pagebluk Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Tingkat hunian hotel dan restoran menandai kebangkitan ekonomi kerakyatan di kota yang dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai itu.

Sejak dahulu, Banjarmasin memegang peranan penting dan strategis di sektor lalu lintas perdagangan antar pulau. Sebab Kota Banjarmasin berada di pertemuan antara sungai Barito dan Sungai Matapura. Kini pun masih demikian. Banjarmasin dari masa ke masa akan tetap layak disebut sebagai pintu gerbang kota dagang di Kalimantan. 

“Banjarmasin diuntungkan dengan posisi strategis. Yakni gerbang ekonomi pulau Kalimantan, karena secara geografis paling dekat dengan Pulau Jawa. Jadi akses orang dan barang. Jalur ini memang tradisional di samping pelabuhan Trisaksi yang merupakan pelabuhan terpadat setelah Tanjung Perak di Surabaya,” kata Wali Kota (Wako) Banjarmasin, Ibnu Sina kepada IDN Times saat Rapat Kerja Nasional ke-XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Rakernas Apeksi) di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (8/9/2022). 

Baca Juga: Perebutan Ibu Kota Kalsel Memanas, Antara Banjarmasin dan Banjarbaru

Baca Juga: Persoalan Banjir Rob di Banjarmasin yang Melanda Setiap Bulan

1. Imbas harga batu bara global yang mulai naik

ilustrasi batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Ibnu Sina bilang, Banjarmasin meski menghadapi kontraksi ekonomi akibat pandemik namun dengan cepat pulih. Sebab harga batu bara global mulai merangkak naik. 

“Pada 2021, pendapatan hasil daerah terutama di sektor pajak naik melampaui target. Puncaknya terjadi pada pertengahan tahun kemarin, ditandai tingkat keterisian hotel-hotel dan resotran. Banjarmasin masih terkena imbas dari harga batu bara global yang mulai naik, sehingga target kita tercapai. Ekonomi mulai pulih dan bangkit. Itu dirasakan betul oleh pelaku ekonomi kreatif dan anak muda,” jelasnya.

2. Seribu UMKM di Banjarmasin kembali pulih

Ilustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kini juga mulai pulih dan bangkit lagi. Sebanyak 3,100 lebih program wirausaha baru berbasis UMKM di bawah binaan tujuh SKPD yang sempat terpuruk akibat pandemik, seribu di antaranya sudah mulai pulih. Dari seratus pelaku yang masuk ke dalam program inkubasi bisnis dan mengikuti pelatihan selama empat bulan, 30 di antaranya sudah bekerja sama Bank Kalsel.

“Program inkubasi bisnis itu melahirkan 30 pelaku baru yang bekerja sama Bank Kalses. Program Badan Usaha Tanpa Bunga (Bahuma) namanya. Artinya, kita ada penempatan dana Rp3 miliar. Dana ini digelontorkan untuk 30 pelaku UMKM. Hampir semua Perbankan sudah menyambut,” ujarnya.

Baca Juga: Anggota DPR dari Kalsel Dituding Sisipkan Pasal Pemindahan Banjarmasin

Berita Terkini Lainnya