Pendapatan SMBR Naik 2,5 Persen, Tren Pertumbuhan Keuangan Positif

- Pendapatan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik 2,5% menjadi Rp2,09 triliun dari periode sebelumnya.
- Peningkatan kinerja keuangan mendukung kenaikan peringkat Pefindo SMBR menjadi "IdAA-" dengan prospek stabil.
- SMBR fokus pada penguatan pangsa pasar, efisiensi operasional, dan optimalisasi utilisasi pabrik untuk profitabilitas berkelanjutan.
Palembang, IDN Times - Pendapatan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mengalami peningkatan 2,5 persen mencapai Rp2,09 triliun dari periode tahun sebelumnya di angka Rp2,04 triliun. Tren kinerja keuangan positif ini pun turut menyokong kenaikan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) terhadap SMBR.
"Sepanjang tahun 2024, SMBR mencatatkan kinerja keuangan positif," kata Vice President of Corporate Secretary SMBR Hari Liandu dalam keterangan rilis yang diterima IDN Times, Senin (21/4/2025).
1. Peningkatan peringkat SMBR bentuk pengakuan fundamental bisnis solid

Berdasarkan kenaikan peringkat Pefindo, SMBR selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menjadi “IdAA-” dengan prospek stabil, dari sebelumnya “idA+” stabil. Penetapan peringkat terbaru kata Hari, didasarkan laporan keuangan audit per 31 Desember 2024 yang memperkuat peran strategis SMBR.
"Peningkatan peringkat ini merupakan bentuk pengakuan atas fundamental bisnis solid dan prospek jangka panjang yang menjanjikan. Kami berkomitmen untuk terus menjaga kinerja keuangan sehat di tengah dinamika industri," jelasnya.
2. SMBR upayakan kewajiban keuangan jangka panjang

Dia menyampaikan, peningkatan peringkatan terhadap SMBR juga jadi cerminan perusahaan mendapatkan tingkat dukungan kuat dari SIG sebagai induk usaha stabil. Posisi pasar SMBR yang kuat di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) lanjutnya, tirir menyokong struktur positif permodalan kuat.
"SMBR akan menjaga momentum pertumbuhan positif demi memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang, sekaligus menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," kata dia.
3. Laba SMBR naik jadi Rp129,25 miliar

Sementara dilihat dari sisi efisiensi biaya operasional, SMBR turut berkontribusi pada pencapaian penurunan beban penjualan sebesar 19,5 persen menjadi Rp161,3 miliar, beban umum dan administrasi turun 11,9 persen menjadi Rp203,3 miliar, serta beban keuangan berkurang 20 persen menjadi Rp78,85 miliar.
"Laba tahun ini berjalan meningkat 6,3 persen menjadi Rp129,25 miliar," jelasnya.
4. SMBR komitmen berfokus pada penguatan pangsa pasar

Sesuai tren positif keuangan SMBR, lanjut Hari, perusahaan tetap berfokus pada penguatan pangsa pasar, peningkatan efisiensi operasional, dan optimalisasi utilisasi pabrik untuk menciptakan profitabilitas yang berkelanjutan.
"Termasuk mengoptimalkan pengelolaan arus kas dan struktur permodalan untuk memastikan kondisi likuiditas tetap sehat dan tingkat solvabilitas tetap terjaga," kata dia.