Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

OJK Sumsel-Babel Buka Akses KUR Bagi Petani Kopi

Ilustrasi kebun kopi di tanah air (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Intinya sih...
  • OJK Sumsel-Babel dan pemerintah setempat optimalisasi akses KUR bagi petani kopi di Sumsel sebagai produsen terbaik.
  • Optimalisasi akses keuangan untuk memaksimalkan hasil produksi biji kopi agar bisa bersaing dengan daerah lain.
  • KUR dapat memberikan pembiayaan kebutuhan petani seperti pupuk, penampingan, pelatihan, serta pengembangan usaha kopi.

Palembang, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (OJK Sumsel-Babel) bekerjasama pemerintah setempat berencana mengoptimalisasi akses penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani kopi di Sumsel sebagai produsen terbaik.

"Kami sedang melakukan kajian terkait akses keuangan yang dapat diberikan kepada petani kopi, dalam bentuk skema pembiayaan ataupun asuransi untuk mitigasi risiko," ujar Kepala OJK Sumsel Babel Arifin Susanto melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (18/8/2024).

1. Akses keuangan KUR bagi petani berupa penyaluran pupuk dan pendampingan pelatihan

ilustrasi bubuk kopi hitam (pexels.com/@readymade)

Optimalisasi akses keuangan kepada petani kopi di Sumsel sekaligus memaksimalkan hasil produksi biji kopi asal Sumsel agar bisa bersaing dengan daerah lain untuk mendapatkan merek dagang sendiri. Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditi kopi Sumsel menjadi penyumbang produksi tertinggi dengan luasan lahan terbesar di Sumatra selama 10 tahun terakhir.

"OJK juga sedang mengkaji peluang melakukan bussiness matching pembiayaan kepada petani kopi melalui KUR untuk pembiayaan kebutuhan petani seperti pupuk dan pendampingan petani kopi ataupun pelatihan upaya peningkatan produksi dan pengembangan usaha kopi," kata dia.

2. Sumsel merupakan provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia

Ilustrasi produksi biji kopi di tanah air (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Area penghasil kopi di Sumsel dengan produksi terbaik berasal dari sejumlah daerah perbukitan seperti di Semendo, Pagaralam, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kawasan Ranau, Empat Lawang dan wilayah lainnya.

Namun, produksi kopi yang menjanjikan di wilayah itu tak seiring dengan perluasan bisnis komoditi tersebut akibat terkendala kesulitan penerimaan modal dari perbankan. Hal ini karena organisasi serta struktur stakeholder dalam pemasaran pada komoditas kopi belum tersusun baik.

"Sumsel adalah provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia, dan OKU Selatan merupakan wilayah penghasil kopi terbesar di Sumsel. Jelas ada potensi dan peluang ekonomi dari komoditi kopi tersebut, harus dikembangkan," jelasnya.

3. Bisnis matching komoditas kopi dan sektor wisata memiliki multiplier effect

ilustrasi biji kopi. (pixabay.com/Couleur)

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menambahkan, potensi ekonomi wilayah dan promosi pariwisata daerah dapat dilakukan dengan pengembangan bisnis komoditas kopi yang kemudian bisa disokong lewat kegiatan olahraga di Bumi Sriwijaya.

"Bisnis matching dari kopi dengan sektor pariwisata memiliki multiplier effect, tidak hanya sekedar mempromosikan wisata, tapi juga menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat di daerah wisata setempat. Ke depan, paket oleh-oleh Sumsel tidak hanya pempek tapi juga ada Kopi Ranau," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogie Fadila
EditorYogie Fadila
Follow Us