Kain Jumputan Gambo Muba, Berinovasi Pakai Pewarna dari Limbah Gambir

Gelar pelatihan teknik desain motif jumputan

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) rutin memperkenalkan dan melestarikan kerajinan khas Sumatera Selatan (Sumsel), yaitu kain jumputan yang disebut Gambo Muba.

Makin hari, kain khas Gambo Muba tersebut peminatnya kian meningkat. Tidak itu saja, Gambo Muba baru-baru ini menjadi tren baru dalam dunia fashion. Terlebih, saat mengikuti beberapa acara seperti Fashion Week 2019. Menariknya lagi, kain jumputan Gambo Muba ternyata berinovasi dengan tampilan desain pewarnaan motif menggunakan warna alami dari limbah gambir.

Berkaca dari hal itu, maka Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Muba menggelar Pelatihan Teknik Menjumput dan Membuat Desain motif Jumputan, dengan menggunakan Pewarna Alami Limbah Gambir untuk Kader PKK kecamatan dan Desa se Kabupaten Muba.

Wakil Ketua TP PKK Muba, Susy Imelda Beni mengatakan, pelatihan yang digelar di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Kamis(12/9), merupakan tupoksi dari program kerja (Pokja) 3 dari TP PKK Kabupaten Muba.

"Alhamdullilah sekarang ini produk yang dipelopori oleh Ketua TP PKK kita Ibu Thia Yufada sudah banyak dikenal di berbagai kalangan, bahkan pasar sampai ke luar negeri," kata dia.

Susy menuturkan, hal yang membanggakan produk kain jumputan ini adalah dengan menggunakan pewarna alami yang berasal dari Desa Toman, Kecamatan Babat Toman. Selama ini, gambir yang kualitas terbaik hanya diproduksi khusus oleh masyarakat Desa Toman, maka dengan keterbatasan hasil gambir, pihaknya sedang diatasi bagaimana memenuhi semua kebutuhan getah gambir ini. Khususnya limbah gambir, agar dapat dimanfaatkan untuk seluruh kecamatan dalam Kabupaten Muba.

"Kami harapkan, nantinya bisa menghasilkan motif baru yang menjadi ciri khas daerahnya masing-masing. Tentu akan menambah variasi dalam motif jumputan Gambo Muba di Kabupaten Muba," tutur dia.

Susy melanjutkan, pihaknya pun ingin terus memiliki kualitas pengelolaan dalam pemberdayaan ekonomi keluarga. Salah satunya mengikuti keterampilan ini, agar bisa menjadi ekonomi produktif dan kreatif, serta bisa menambah pendapatan keluarga.

Dirinya menilai, suatu produk kerajinan bisa bernilai tinggi apabila dari bahan dan motif yang berkualitas. Sehingga suatu kerajinan bisa menentukan harga jual.

"Mari manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kreasi masing-masing, lakukan sepenuh hati, Insyaallah bisa menghasilkan yang baik. Harapannya, dari sini, ibu-ibu bisa mengajar dan melatih warga di desa," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya