Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Deretan Film Garapan Joko Anwar yang Sukses Cetak Box Office

Pengepungan di Bukit Duri (dok. Come and See Pictures/Pengepungan di Bukit Duri)
Pengepungan di Bukit Duri (dok. Come and See Pictures/Pengepungan di Bukit Duri)

Nama Joko Anwar sudah lama identik dengan gebrakan di dunia perfilman Indonesia. Melalui tangan dinginnya, berbagai genre film mulai dari horor, superhero, hingga thriller-distopia, berhasil disulap menjadi tontonan berkualitas yang tetap memikat pasar. Ia bukan hanya menawarkan hiburan, melainkan juga pengalaman sinematik yang terasa segar dan berani.

Tak heran, film-film garapannya tak cuma ramai diperbincangkan, tetapi juga sukses mencetak box office dan memecahkan berbagai rekor. Dari Pengabdi Setan hingga Pengepungan di Bukit Duri, karya-karya Joko Anwar memperlihatkan konsistensi dan keberaniannya bereksperimen hingga membawa perfilman Indonesia naik level. Yuk, simak deretan film Joko Anwar yang sukses besar di bioskop!

1. Pengabdi Setan (2017)

Pengabdi Setan (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan)
Pengabdi Setan (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan)

Dirilis pada 28 September 2017, Pengabdi Setan langsung mencuri perhatian dengan atmosfer horornya yang mencekam. Film reboot ini mengisahkan keluarga Suwono yang diteror kekuatan supranatural setelah kematian sang ibu, Mawarni. Selama masa tayangnya, produksi Rapi Films ini berhasil mengumpulkan 4.206.103 penonton sehingga menjadikannya film Indonesia terlaris 2017.

Selain itu, Pengabdi Setan juga meraih berbagai penghargaan bergengsi serta merupakan momentum awal Joko Anwar kian disorot kiprahnya sebagai sutradara oleh masyarakat awam.

2. Gundala (2019)

Gundala (dok. Screenplay Films/Gundala)
Gundala (dok. Screenplay Films/Gundala)

Membawa genre superhero lokal ke layar lebar,  film Gundala (2019) sukses meraih 1.699.694 penonton. Film ini bercerita tentang Sancaka, seorang pria biasa yang mendapatkan kekuatan petir dan berubah menjadi pahlawan super untuk melawan ketidakadilan di Jakarta.

Melalui Gundala, Joko Anwar memperkenalkan kembali karakter ikonik dari dunia komik Indonesia ciptaan Harya Suraminata tersebut dengan pendekatan modern dan relevan.

3. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Perempuan Tanah Jahanam (dok. BASE Entertainment/Perempuan Tanah Jahanam)
Perempuan Tanah Jahanam (dok. BASE Entertainment/Perempuan Tanah Jahanam)

Masih di tahun yang sama, Joko Anwar kembali mencetak box office melalui Perempuan Tanah Jahanam. Film horor ini menceritakan tentang Maya, seorang perempuan muda yang kembali ke kampung halamannya di Desa Harjosari dan mendapati rahasia kelam yang membayangi keluarganya.

Dengan atmosfer yang intens dan plot twist berlapis, film ini berhasil menarik 1.795.068 penonton ke bioskop.

4. Pengabdi Setan 2: Communion (2022)

Pengabdi Setan 2: Communion (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan 2: Communion)
Pengabdi Setan 2: Communion (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan 2: Communion)

Sekuel dari Pengabdi Setan (2017) ini melanjutkan kisah Rini dan keluarganya yang kini tinggal di rumah susun setelah kejadian di film pertama. Pengabdi Setan 2: Communion menawarkan ketegangan baru dengan skala cerita yang lebih luas dan nuansa horor yang bertambah pekat.

Film ini mencetak rekor luar biasa dengan perolehan 6.391.982 penonton dan membuka ruang diskusi baru bagi para penggemar film Joko Anwar terkait teori yang muncul pada tiap adegan. 

5. Siksa Kubur (2024)

Siksa Kubur (dok. Rapi Films/Siksa Kubur)
Siksa Kubur (dok. Rapi Films/Siksa Kubur)

Mengusung tema horor-religi, Siksa Kubur (2024) menggali sisi reflektif tentang keyakinan dan ketakutan manusia terhadap kehidupan setelah kematian. Film ini berpusat pada karakter Sita yang mempertanyakan kebenaran siksa kubur serta dogma agama setelah kematian kedua orang tuanya akibat bom bunuh diri.

Dalam waktu singkat, film ke-10 Joko Anwar sekaligus yang paling personal ini mengumpulkan 4.000.826 penonton sebelum pamit dari bioskop.

6. Pengepungan di Bukit Duri (2025)

Pengepungan di Bukit Duri (dok. Come and See Pictures/Pengepungan di Bukit Duri)
Pengepungan di Bukit Duri (dok. Come and See Pictures/Pengepungan di Bukit Duri)

Pengepungan di Bukit Duri (2025) mengangkat isu diskriminasi rasial di Indonesia yang lukanya tentu masih membekas bagi banyak orang. Berlatar Indonesia versi distopia tahun 2027, film ini bercerita tentang Edwin yang berniat menemukan keponakannya dengan cara menjadi guru di SMA Bukit Duri.

Film yang dirilis pada 17 April ini menunjukkan versatilitas Jokan sebagai sineas dengan tema-tema baru yang terus dieksplorasi. Tepat pada hari ke-10 tayang, Pengepungan di Bukit Duri berhasil mendapatkan 1.029.845 penonton.

Deretan film di atas menunjukkan konsistensi seorang Joko Anwar dalam menghasilkan karya berkualitas yang bukan hanya laris secara komersial, melainkan juga memperkaya perfilman tanah air dari segi genre, cerita, dan pendekatan sinematik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us