Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Penyebab Anak Sulit Jujur pada Orang Tua, Takut Dimarahi?

ilustrasi orang tua menasihati anak (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi orang tua menasihati anak (pexels.com/Monstera Production)

Membangun hubungan yang terbuka dan jujur dengan anak adalah salah satu kunci utama dalam mengasuh mereka. Namun, tak jarang orang tua dihadapkan pada situasi di mana anak mereka sulit untuk bersikap jujur. Hal ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan bagi orang tua.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab anak sulit untuk jujur pada orang tua. Berikut adalah 3 penyebab utama yang perlu diketahui oleh orang tua. 

1. Takut dimarahi

ilustrasi anak yang sedang marah (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi anak yang sedang marah (pexels.com/Alex Green)

Salah satu alasan paling umum anak berbohong adalah karena mereka takut akan konsekuensi negatif jika mereka berkata jujur. Anak-anak mungkin khawatir dimarahi, dihukum, atau bahkan dicabut hak istimewa mereka jika mereka mengungkapkan kebenaran.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka bagi anak untuk berkata jujur. Orang tua perlu menunjukkan kepada anak bahwa mereka tidak akan dihukum atau dimarahi jika mereka berkata jujur, meskipun mereka melakukan kesalahan.

2. Kurang percaya diri

ilustrasi memberi anak hadiah (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi memberi anak hadiah (pexels.com/RDNE Stock project)

Anak-anak yang merasa tidak percaya diri dengan diri mereka sendiri mungkin berbohong untuk menutupi kekurangan mereka atau untuk terlihat lebih baik di mata orang tua. Mereka mungkin merasa bahwa orang tua mereka tidak akan menerima mereka apa adanya jika mereka berkata jujur.

Orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk mengembangkan rasa percaya diri dengan memuji mereka, memberikan dukungan, dan mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru.

3. Kurang komunikasi secara terbuka

ilustrasi anak percaya diri (pexels.com/Naim Benjelloun)
ilustrasi anak percaya diri (pexels.com/Naim Benjelloun)

Jika orang tua tidak membangun komunikasi yang terbuka dan hangat dengan anak, anak mungkin akan merasa tidak nyaman untuk berbagi cerita atau perasaan mereka dengan jujur. Anak-anak mungkin merasa bahwa orang tua mereka tidak akan memahami mereka atau tidak akan mendengarkan mereka dengan baik.

Membangun hubungan yang jujur dengan anak membutuhkan waktu dan usaha. Ajari anak tentang pentingnya kejujuran dan konsekuensi dari berbohong. Bantu mereka memahami bahwa berbohong dapat merusak kepercayaan dan hubungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us