Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Fakta Berang-berang Cakar Asia, Punya Ratusan Ribu Helai Rambut

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/4028mdk09)
Intinya sih...
  • Berang-berang cakar Asia hidup di berbagai habitat di Indonesia, termasuk sungai, lahan basah pesisir tropis, rawa bakau, dan sawah.
  • Mereka memiliki dua lapisan bulu lebat dan satunya sebagai lapisan lemak tubuhnya untuk menjaga mereka agar tetap hangat di dalam air.
  • Pasangan berang-berang tipe setia sampai mati, betina bisa menghasilkan hingga enam anak. Makanannya meliputi ikan kecil, capelin, dan makanan kucing.

Berang-berang cakar kecil Asia (Aonyx cinereus) sesuai namanya hidup di Asia, terutama di Selatan, Timur dan Tenggara, termasuk Indonesia. Spesies ini termasuk berang-berang terkecil di Asia dengan panjang 61 cm, berat 4,5 kg dan panjang ekornya 35 cm.

Mereka dapat beradaptasi di berbagai habitat meliputi sungai air tawar, anak sungai, lahan basah pesisir tropis dan air tawar, rawa bakau, dataran tinggi, hingga sawah.

Animalia bio melansir, berang-berang cakar Asia hidup di Benggala barat, Asam, Arunachal Pradesh, pesisir Odisha, perbukitan Karnataka, Tamil Nadu, Cina selatan dan Semenanjung Malaya. Di Jawa Barat, mereka hidup di daerah sepanjang saluran irigasi berarus lambat, daerah tambak dan sawah. Mari telusuri fakta selengkapnya dari hewan yang juga disebut otter ini ya.

1.Mereka dapat bertahan hidup pada suhu rendah

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/fir0002)

Lantaran berang-berang cakar Asia adalah spesies tropis, memungkinkannya sangat kuat bertahan hidup pada suhu rendah. Mereka bisa ditemukan hingga 2.000 kaki di atas permukaan laut.

Sarang yang mereka miliki berada pada suhu sekitar 10 derajat Celcius. Lantaran mereka memang cenderung menghabiskan banyak waktu di darat daripada di air, jelas Woburn safari.

2.Ciri fisik paling menonjol memiliki ratusan ribu helai rambut

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/Andjam)

Ciri depan mereka adalah bulunya berwarna coklat tua agak sedikit kemerahan di punggungnya dengan lebih pucat di bagian bawahnya. Di dekat leher dan kepalanya berwarna coklat. Warna putih mendominasi di pipi, bibir atas, dagu dan tenggorokan.

Mereka memiliki dua lapisan bulu lebat dan satunya lagi sebagai lapisan lemak tubuhnya untuk menjaga mereka agar tetap hangat di dalam air. Seperti namanya, jari-jarinya hanya mempuyai cakar yang kecil dibandingkan dengan spesies berang-berang lain memiliki cakar lebih besar.

Bulu lebat dari berang-berang cakar Asia memiliki sebanyak 450.000 helai rambut per inci persegi.

3.Pasangan monogami cenderung membuat liang untuk keluarga kecilnya

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/Jurriaan Schulman)

Pasangan berang-berang tipe setia sampai mati. Oleh karenanya, betina menggali sarang disebut holts yang terbuat dari rumput sekitar dua minggu sebelum lahir. Masa kehamilannya dari 68-72 hari. Jantan juga membantu menggali liang dan bertugas membawakan makanan setelah anak-anaknya lahir.

Anak-anaknya mulai makan pada usia sekitar 80 hari dan penyapihan dilakukan pada umur 15 minggu. Betina bisa menghasilkan hingga enam anak, lho.

4.Memilki kumis kaku disebut vibrissae

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/Rudolphous)

Vibrissae adalah kumis kaku yang sensitif berfungsi membantu menemukan mangsanya di air keruh. Setelah itu, mereka menggunakan ujung jarinya untuk mencari makanan di bawah batu dan lumpur biasanya di perairan dangkal. Mereka adalah perenang ulung bisa menyelam di bawah air sekitar 8 menit untuk mencari mangsa.

Tentu, mangsanya adalah hewan yang hidup di perairan maupun dalam laut seperti krustasea, moluska, berbagai ikan dan kepiting. Di darat, mereka memangsa katak, mamalia kecil, ular dan serangga.

National zoo melaporkan, di kebun binatang Nasional Smithsonian, berang-berang cakar Asia diberikan makan siap saji disebut natural balance. Makanannya ikan kecil seperti smelt dan capelin serta makanan kucing meliputi kalengan dan kibble.

5. Cara komunikasinya dengan mengeluarkan kotoran

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/Makhiel)

Berang-berang cakar Asia menggunakan tanda aroma kotorannya sebagai bentuk komunikasi penting. Mereka mengeluarkan bau untuk menggambarkan wilayahnya yang ia tinggali, memberi informasi mengenai identitas, jenis kelamin dan pendekatan kepada lawan jenis. Semua informasi diterima melalui kelenjar penciuman di pangkal ekornya.

Lanjutnya, berang-berang cakar Asia memiliki berbagai cara berkomunikasi seperti kontak fisik seperti postur tubuh dan perubahan hormonal, panggilan dan pengingat ancaman.

6.Sisi positif kehadiran berang-berang cakar Asia di lingkungan sekitarnya

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/Calle Eklund & V-wolf)

Bagi petani padi, berang-berang ini dianggap sebagai bentuk pengendalian hama karena mereka memakan udang karang dan kepiting yang merusak tanaman para petani. Di laut, mereka cenderung dimanfaatkan para nelayan untuk menjebak ikan agar masuk jaring dengan imbalan makanan kepada berang-berang.   

7.Perusakan habitat ancaman terbesar bagi hewan ini

Berang-berang cakar kecil Asia (commons.wikimedia.org/Christine Matthews)

Rusaknya habitat berang-berang mengakibatkan hilangnya aliran sungai di perbukitan. Rawa-rawa dan hutan bakau dikeringkan untuk menjadi lahan pertanian dan budidaya ikan dan udang.

Sungai-sungai tempat mereka diami juga tercemari oleh pestisida, otomatis mematikan mangsa dari berang-berang ini. Fatalnya lagi, berang-berang dianggap sebagai hama dan dibunuh oleh manusia.

Berang-berang cakar kecil Asia diketahui bisa hidup hingga 12 tahun jika dipelihara oleh manusia dan juga ada segelintir individu yang hidup lebih dari 20 tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Deryardli Tiarhendi
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us