Penetapan HET Minyak Goreng Pemerintah Memicu Penurunan Harga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 6 tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sawit. Penetapan harga oleh pemerintah itu justru memicu deflasi atau penurunan harga-harga barang, dan membuat produk minyak goreng sulit didapat.
"Penetapan HET minyak goreng justru memicu deflasi. Pada Februari 2022, deflasi mencapai 0,02 persen dengan andil mencapai 0,11 persen secara nasional," ujar Zuklifli, Kepala Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), Rabu (2/3/2022).
1. Pasokan telur ayam juga memicu deflasi
Namun secara menyeluruh, komoditi yang memberi andil terbesar pada deflasi selain minyak goreng adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan komoditas telur ayam ras memberi andil sebesar 0,10 persen.
"Karena telur ayam ras surplus sehingga pasokan meningkat dan harganya menjadi turun. Sedangkan deflasi minyak goreng terjadi seiring aturan pemerintah," kata dia.
Baca Juga: Pemkot Palembang Janji Stok Minyak Goreng Aman Saat Ramadan
2. Daging ayam turut andil menyumbang deflasi
Kemudian komoditas yang juga menunjukkan andil deflasi yakni daging ayam ras senilai 0,06 persen. Sebab produksi ayam dalam kondisi surplus sedangkan permintaan normal, sehingga mengakibatkan harga turun.
"Komoditas minyak goreng, telur dan daging ayam ras, masuk kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 0,84 persen dengan andil 0,22 persen terhadap deflasi Februari 2022," jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Palembang Tak Sanggup Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng
3. Inflasi rumah tangga dipengaruhi kenaikan harga LPG non subsidi
Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yakni pakaian dan alas kaki 0,09 persen, kesehatan 0,33 persen, transportasi dan pendidikan 0,07 persen, serta penyediaan makanan maupun minuman atau restoran 0,53 persen.
"Bahan bakar rumah tangga juga mengalami inflasi karena peningkatan biaya pada LPG non subsidi," tandas dia.
Baca Juga: Palembang Butuh 1,8 Juta Liter Minyak Goreng dalam Sebulan