Tiga Suporter SFC Sepakat Achmad Zulkifli Dievaluasi sebagai Pelatih

- Manajemen SFC menonaktifkan pelatih Achmad Zulkifli setelah pertandingan tanpa izin di Stadion Pahoman, Bandar Lampung.
- Tiga elemen suporter mendukung keputusan tersebut karena dinilai sebagai langkah yang tidak tepat dan pelanggaran indisipliner.
- Ketua suporter menilai evaluasi terhadap Achmad Zulkifli sudah seharusnya dilakukan sejak awal karena kinerjanya tidak baik.
Palembang, IDN Times - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) resmi menonaktifkan pelatih kepala Achmad Zulkifli setelah timnya menggelar pertandingan tanpa izin di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, Minggu (12/10/2025). Keputusan tersebut mendapat dukungan dari tiga elemen suporter yang menilai tindakan Achmad Zulkifli sebagai langkah yang tidak tepat.
"Saya dari Singa Mania mendukung pelatih dinonaktifkan. Kita juga tadi sudah berbicara dengan manajemen soal itu," kata Ketua Umum (Ketum) Singa Mania Yayan Hariansyah, Selasa (14/10/2025).
1. Hasil buruk juga pengaruhi penilaian suporter

Achmad Zulkifli diketahui membawa anak asuhnya menjalani pertandingan uji coba di tengah kompetisi Liga 2 Pegadaian Championship 2025/26. Kondisi ini dinilai sebagai pelanggaran indisipliner.
Para ketua suporter pun bertemu dan meminta secara tegas ada tindakan dari pihak klub untuk mencopot dan mengganti Achmad Zulkifli. Terlebih hasil negatif yang diterima Laskar Wong Kito dalam lima pertandingan terakhir.
"Kami dari Singa Mania bahkan sebelum ada tindakan indisipliner inipun berharap pelatih sekarang dicopot," jelas dia.
2. Azul dianggap bersikap sembarangan kepada klub

Hal senada disampaikan Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail. Ia kesal dengan pelanggaran disiplin yang ada. Menurutnya, sejak awal Achmad Zulkifli harus dievaluasi mengingat tak mampu mengangkat prestasi tim.
"Kami mendegar kabar itu juga ikut kesal apa lagi kinerja juga tidak baik. Kami mendukung apa yang dilakukan manajemen. Bahkan kami menilai ini adalah tindakan tegas dari manajemen biar tidak ada yang bertindak sembarangan kepada klub," jelas dia.
3. Berharap klub semakin solid usai Azul dikoreksi

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi menilai, apa yang dilakukan oleh pelatih kepala SFC sudah di luar batas dan menganggu persiapan tim dalam menghadapi lanjutan kompetisi. Pasalnya, pelatih dinilai tidak memiliki hak untuk membawa pemain tanpa seizin klub.
"Kami senang melihat manajemen melakukan tindakan tegas. Saat mengambil keputusan pun kita ikut dilibatkan. Semua yang dilakukan manajemen untuk kebaikan klub kedepannya. Terlebih lagi kita kalah beruntun dengan adanya ini kedepan semoga tim semakin solid dan kondusif," jelas dia.