Palembang, IDN Times - Sriwijaya FC (SFC) sedang mencari sosok baru sebagai Presiden Klub untuk menggantikan Hendri Zainuddin yang telah mengundurkan diri. Manajemen Laskar Wong Kito sudah menyiapkan sejumlah nama dan kandidat yang cocok mengisi jabatan tersebut.
"Selain mempersiapkan tim, PT SOM sedang membarui komposisi kepengurusan di jajaran Sriwijaya FC. Prosesnya sedang berjalan sejak pengunduran diri Pak Hendri Zainuddin," ujar Manajer Sriwijaya FC, Hendriansyah, Rabu (20/9/2023).
Kriteria calon Presiden Klub Sriwijaya FC diharapkan mampu mendorong finansial tim, selain wajib menyukai sepak bola. Manajemen berupaya agar Sriwijaya FC dapat dikelola secara profesional dengan bantuan orang-orang yang memiliki jiwa bisnis.
"Kemarin kita sudah melakukan meeting. Rapat beberapa kali dengan kandidat yang akan membawa Sriwijaya FC ini ke depan," ungkapnya.
Walau sudah ada beberapa nama yang disetujui dan diajukan menjadi Presiden Klub, namun manajemen Sriwijaya FC belum berani mengumumkan kandidat kepada publik. Hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan atau gagal menjadi bagian Sriwijaya FC.
"Tapi nama-namanya belum kami publish, takutnya nanti tidak jadi. Kadang-kadang figur ini tidak mau di-publish," timpal dia.
Menurut Hendri yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sumsel ini, Sriwijaya FC harus mengalami perubahan dari segi kualitas maupun keuangan. Ia juga berharap figur baru dapat mengurus PT SOM lebih baik.
"Mudah-mudahan tidak lama lagi sudah RUPS, sudah terbentuk kepengurusan yang baru," jelasnya.
Sejumlah tokoh dari Sumsel yang dinilai cocok dan peduli dengan sepak bola antara lain Bakti Setiawan, Abraham Busro, dan Helmy Yahya. Ketiga nama tersebut sempat dibahas oleh jajaran manajemen Sriwijaya FC. Selain karena mereka putra asli Sumsel, nama-nama itu juga menyukai bola.
"Misalnya Pak Bakti Setiawan yang membantu lahirnya Sriwijaya FC. Beliau sudah masuk sekarang ini. Kemudian ada beberapa pengusaha asal Sumsel yang dihubungi, misalnya H Abraham Busro walaupun di belakang layar. Terakhir meski belum final ada Pak Helmy Yahya. Helmy Yahya juga kita ajak karena beliau punya kemampuan manajemen, memiliki link yang luas di dunia sepak bola," ungkap Hendri.