Unsri Bikin Posko Kesehatan untuk Santri di Ponpes Ogan Ilir

Dosen FKM Unsri juga mengedukasi pencegahan seks menyimpang

Ogan Ilir, IDN Times - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (FKM Unsri) menginisiasi program kesehatan untuk pesantren di Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan (Sumsel). Program inovasi kesehatan ini ditujukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di lingkungan pesantren oleh dosen.

"Kita membentuk pos kesehatan pesantren (Poskestren). Pertama kalinya program ini dilakukan dan dimulai dari OI. Poskestren ini untuk mengedukasi para santri soal kesehatan," ungkap Haerawati Idris, dosen FKM Unsri melalui rilis kepada IDN Times, Senin (25/7/2022).

Baca Juga: Duh, 43 Persen Warga Palembang BAB Sembarangan

1. Program Poskestren melibatkan lintas sektoral

Unsri Bikin Posko Kesehatan untuk Santri di Ponpes Ogan IlirPonpes Kampoeng Tauhid Sriwijaya. (dok. Istimewa)

Unsri menggandeng Ponpes Kampoeng Tauhid Sriwijaya untuk mendirikan Poskestren. Menurut Haerawati, pihaknya menggandeng pemerintah daerah agar Poskestren bisa terwujud.

"Jadi sifatnya edukasi kesehatan tentang upaya-upaya promotif, preventif, dan kuratif dasar," jelas dia.

Baca Juga: Baru 39 Persen Akses Sanitasi di Palembang Layak Pakai 

2. Turut mengedukasi soal seks

Unsri Bikin Posko Kesehatan untuk Santri di Ponpes Ogan IlirIlustrasi suasana di pondok pesantren (IDN Times/Galih Persiana)

Menurut Haerawati, pihaknya juga tak fokus pada masalah kesehatan santri yang ada Ponpes. Dosen FKM Unsri juga menyosialisasikan tentang seks yang bersifat edukatif.

"Selain paham tentang kesehatan perorangan (Personal Hygiene), ada juga edukasi pencegahan perilaku seksual menyimpang," jelas dia.

3. Para santri dididik layaknya dokter cilik

Unsri Bikin Posko Kesehatan untuk Santri di Ponpes Ogan IlirIDN Times/Galih Persiana

Sebelumnya, pihak Unsri telah mengadakan musyawarah bersama santri, ustaz, dan ustazah Kampoeng Tauhid Sriwijaya dengan Puskesmas Talang Pangeran. Musyawarah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan umum di Ponpes Kampoeng Tauhid Sriwijaya.

Dari hasil musyawarah itu terpilih sembilan orang santri yang diberikan pelatihan sebagai Santri Husada. Mereka mendapat pelatihan pemberian obat-obatan dasar.

"Kader ini ibaratnya dokter cilik yang bertugas melayani pasien. Selain cara menggunakan alat kesehatan, mereka juga diajarkan cara memberi pertolongan pertama" tutup dia.

Baca Juga: Kekerasan Seksual Anak di Palembang Meningkat Setiap Tahun 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya