Tawuran Kelompok Pemuda di Palembang Renggut Nyawa Satu Pelajar SMA

Pada malam kejadian, warga mendengar suara motor seliweran

Palembang, IDN Times - Tawuran kembali merenggut nyawa pelajar SMA berinisial MFF (17). Ia ditemukan meninggal dunia pasca keributan antar pemuda di Jalan KH Azhari, Kelurahan 14 Ulu, RT 008 Kecamatan SU II Palembang.

"Pada malam kejadian, warga mendengar suara motor yang berseliweran dan teriakan kelompok pemuda sangat ramai," ungkap Kapolsek Seberang Ulu II Palembang, Kompol Bayu Arya Sakti, Jumat (2/6/2023).

Baca Juga: Dinkes Muratara Beberkan Kronologis Wanita Meninggal Saat Melahirkan

1. Korban ditemukan warga tawuran

Tawuran Kelompok Pemuda di Palembang Renggut Nyawa Satu Pelajar SMAJasad pemuda korban tawuran tergeletak di Jalan KH Azhari Kelurahan 14 Ulu, RT 008 Kecamatan SU II Palembang (Dok: istimewa)

Arya menjelaskan, korban diduga menjadi korban senjata tajam saat tawuran terjadi. Korban ditemukan warga sekitar pukul 02.30 WIB, saat kerumunan pemuda yang terlibat tawuran pergi.

"Korban mengalami luka tusuk di bagian punggung. Ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Dugaannya korban tawuran antar geng motor," jelas dia.

Baca Juga: Ketua dan Komisioner Bawaslu Ogan Ilir Ditahan karena Kasus Korupsi

2. Polisi selidiki tawuran di 14 Ulu

Tawuran Kelompok Pemuda di Palembang Renggut Nyawa Satu Pelajar SMAJasad pemuda korban tawuran tergeletak di Jalan KH Azhari Kelurahan 14 Ulu, RT 008 Kecamatan SU II Palembang (Dok: istimewa)

Jenazah korban telah diserahkan pihak kepolisian kepada keluarga. Bayu menerangkan, pihaknya sedang melakukan pendalaman atas kasus yang terjadi.

"Olah TKP sudah dilakukan, sekarang masih diselidiki," jelas dia.

3. Dokter sebut korban dianiaya

Tawuran Kelompok Pemuda di Palembang Renggut Nyawa Satu Pelajar SMAIlustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Abdullah (51) ayah MFF pertama kali mendapat kabar putranya menjadi korban tawuran setelah rekan korban menghubungi. Kawan-kawan korban berada di lokasi saat tawuran tersebut, sehingga mengetahui kronologis tawuran itu.

"Temannya yang menghubungi, saya langsung ke rumah sakit Bhayangkara," jelas dia.

Tak terima anaknya mati secara mengenaskan, Abdullah mengadukan perbuatan pelaku ke Polrestabes Palembang. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa MFF tewas karena mengalami luka di punggung akibat senjata tajam.

"Dokter bilang ini bukan karena kecelakaan, tapi dianiaya," tutup dia.

Baca Juga: Disdik Palembang Larang Tes Calistung Jadi Syarat Masuk SD

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya