Polda Sumsel Gelar Salat Istiqa Meminta Turun Hujan

Anggota Polisi-TNI berdoa kekeringan dan karhutla bisa setop

Palembang, IDN Times - Ratusan personel dari Polisi-TNI bersama masyarakat menggelar Salat Istiqa di Polda Sumatra Selatan (Sumsel). Mereka menggelar salat berjamaah untuk meminta diturunkan hujan. Kondisi kekeringan yang melanda Sumsel dinilai berdampak ke semua sektor kehidupan.

"Kita tidak dapat bekerja sendiri untuk menanggulangi dan meminimalisir permasalahan yang terjadi di wilayah kita," ungkap Karo SDM Polda Sumsel, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga: Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan Antara 20 Hingga 60 Hari ke Depan

1. Salat Istiqa sebagai bentuk ikhtiar

Polda Sumsel Gelar Salat Istiqa Meminta Turun HujanSalat Istiqa dilakukan di Halaman Polda Sumsel (Dok: Humas Polda Sumsel)

Menurut Sudrajad, berbagai daya dan upaya telah dilakukan untuk mengatasi kekeringan. Langkah menggelar Salat Istiqa untuk meminta bantuan kepada Tuhan dalam menghadapi situasi kekeringan yang semakin parah.

"Kita laksanakan ini adalah memohon ridha Allah SWT untuk dapat diturunkan hujan. Selaku umat beragama, kita harus berikhtiar dan memohon doa," ungkap dia.

Sudrajat mengatakan, pihaknya percaya bahwa segala sesuatu yang dihadapi bangsa ini merupakan kehendak dari Allah Subhanahu Wa Ta'alla.

"Dengan demikian kita meyakini bahwa dengan ikhtiar lahir berupa kerja keras dan berusaha yang tekun serta ikhtiar batin berupa doa, zikir, maupun ibadah, maka Insya Allah segala sesuatu yang sedang kita hadapi dapat terselesaikan dan Sumsel aman dari bencana karhutla," tambah dia.

Baca Juga: OKI Tetapkan Status Karhutla Menjadi Tanggap Darurat

2. Prioritas penanganan karhutla di 3 wilayah

Polda Sumsel Gelar Salat Istiqa Meminta Turun HujanSalat Istiqa dilakukan di Halaman Polda Sumsel (Dok: Humas Polda Sumsel)

Sudrajat menambahkan, tiga wilayah di Sumsel seperti Kabupaten OKI, Muba, dan Kabupaten Mura, menjadi wilayah yang menjadi prioritas penanganan karhutla. Bahkan Polda Sumsel sudah melepas sebanyak 325 personel BKO untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan karhutla di tiga wilayah tersebut.

"Kita berusaha seoptimal mungkin agar bisa mengatasi permasalahan karhutla di Sumsel," jelas dia.

3. Penyakit kronis menanti

Polda Sumsel Gelar Salat Istiqa Meminta Turun HujanSalat Istiqa dilakukan di Halaman Polda Sumsel (Dok: Humas Polda Sumsel)

Permasalahan ISPA, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik, jantung, hingga iritasi, dapat mengancam kesehatan masyarakat jika karhutla tidak tertanggulangi. Selain itu, pelepasan emisi gas karbondioksida hingga gas-gas lain ke udara juga berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

"Kita berharap dengan upaya yang telah dilakukan dapat mencegah dan menanggulangi karhutla di wilayah kita ini," tutup dia.

Baca Juga: Karhutla Semakin Masif, Warga Palembang Mulai Rasakan Bau Asap 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya