Ngeles, Hakim Minta Status Kadis PUPR Muaraenim Naik Jadi Terdakwa

Ramlan Suryadi selalu menjawab tidak tahu saat ditanya JPU

Palembang, IDN Times - Anggota Majelis Hakim, Junaidah, berang mendengar jawaban  Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Muaraenim, Ramlan Suryadi, saat menjadi saksi pada sidang kasus dugaan suap Bupati Muaraenim nonaktif, Ahmad Yani, di Pengadilan Negeri Klas 1 A Khusus Palembang, Selasa (3/12).

Kemarahan Junaidah muncul, lantaran saksi Ramlan selalu berkilah, ketika ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saksi Ramlan selalu menjawab tidak tahu, terkait keterlibatannya dalam penerimaan fee proyek pekerjaan infrastruktur Kabupaten Muaraenim.

Padahal, dari keterangan seluruh saksi pada dua sidang yang telah berlangsung, nama Ramlan  disebut ikut menerima fee proyek 5 persen sebesar Rp1.115.000.000 dan handphone Note 10 seharga Rp15.000.000.

"Jaksa, saya perintahkan jadikan yang bersangkutan sebagai terdakwa," ungkap Hakim Junaidah berang, Senin (3/12).

1. Robi bantah kesaksian kepala dinas PUPR

Ngeles, Hakim Minta Status Kadis PUPR Muaraenim Naik Jadi TerdakwaTerdakwa Robi Okta Fahlevi mendengarkan keterangan saksi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sikap yang ditunjukkan Ramlan Suryadi di hadapan publik saat sidang, bukan saja membuat Hakim dan JPU kesal. Namun, terdakwa Robi Okta Fahlevi yang memberikan fee proyek sebanyak 15 persen mengaku heran dengan jawaban terdakwa. Robi bahkan mengaku memberikan uang tersebut sebanyak tiga keli dan terakhir sekitar Rp60 juta dan handphone yang diminta saksi diberikan secara langsung.

"Pemberian pertama dan kedua dikirim, ketiga kali saya bertemu langsung dengan pak Ramlan dan saat itu pak Ramlan meminta uang kepada saya. Karena saya tidak membawa uang cash, jadi saya berikan uang 35.000 Dolar Amerika dan uang Rp60 juta," kata terdakwa Robi.

2. JPU KPK akan pelajari hasil persidangan terhadap keterangan saksi Ramlan Suryadi

Ngeles, Hakim Minta Status Kadis PUPR Muaraenim Naik Jadi TerdakwaJaksa Penuntut Umum, Komisi Pemberantasan Korupsi, Roy Riyadi (IDN TIMES/Rangga Erfizal)

Sementara itu, JPU KPK, Roy Riyadi menjelaskan, pihaknya memahami kekesalan hakim akibat ungkapan saksi yang selalu mengelak, saat ditanya soal keterlibatan dalam pemberian fee proyek. Menurut Roy, perintah dari Majelis Hakim itu akan dipelajari terlebih dahulu sebelum ada penetapan tersangka lainnya.

"Untuk menjadikan terdakwa ada prosedur dan proses. Tidak bisa langsung ujug-ujug jadi terdakwa. Kalau ada petunjuk jelas baru akan kita proses. Fakta hasil persidangan akan kita pelajari," jelas dia.

Baca Juga: Sebelum Lelang Proyek di Muaraenim, Saksi Sebut Robi Harus Menang 

3. Dua bukti cukup untuk menjerat Ramlan sebagai terdakwa

Ngeles, Hakim Minta Status Kadis PUPR Muaraenim Naik Jadi TerdakwaTunggu alat bukti untuk tetapkan saksi sebagai terdakwa (IDN Times/Rangga Erfizal)

Roy menerangkan, untuk menyeret saksi Ramlan Suryadi menjadi terdakwa membutuhkan dua bukti yang kuat. Setiap saksi yang hadir diambil keterangannya untuk diselaraskan dengan hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Bila sudah memenuhi beberapa unsur untuk penetapan terdakwa.

"Kalau memang sudah ada dua alat bukti yang cukup, kita tetapkan terdakwa. Insyaallah, dalam sidang dua alat bukti cukup ditambah keyakinan," terang dia.

Sementara, pemeriksaan saksi masih akan berlangsung selepas salat magrib dengan agenda pemeriksaan, Bupati non aktif Muara Enim, Ahmad Yani, Plt Bupati Muara Enim, Juarsyah dan Ketua DPRD Muara Enim, Aries HB.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya