Gudang Penimbunan Minyak Jelantah Terbakar di Gandus Palembang
![Gudang Penimbunan Minyak Jelantah Terbakar di Gandus Palembang](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20230915/img-20230915-wa0099-4abd3bdf1a593cbe05001d52dcaae2ed_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sebuah gudang tempat penimbunan minyak jelantah di Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang ludes terbakar. Gudang tersebut diduga terbakar akibat kelalaian petugas keamanan yang membakar sampah.
Kejadian itu bermula ketika petugas keamanan tersebut pergi untuk membeli nasi. Sampah yang dibakar tiba-tiba melalap bangunan gudang. Minyak jelantah menjadi bahan yang cepat membakar gudang tersebut.
"Petugas pemadam cepa membatasi api agar tidak menyambar rumah warga. Alhamdulilah berhasil dan api dipadamkan sekitar satu jam," ungkap Camat IB I Palembang, Rachman Pane, Jumat (15/9/2023).
Baca Juga: Warga Palembang Pertanyakan Sikap Pemerintah Soal Polusi Udara
1. Angin kencang sebabkan api berpindah
Menurut Pane, warga yang menyaksikan gudang penyimpanan itu terbakar sempat panik. Sebab lokasi sekitar terdapat lahan kosong yang dikhawatirkan api bisa membakar rumah warga, ditambah angin sedang berhembus kencang kala itu.
"Tadi ada angin kencang, jadi api cepat menyambar gudang dan terbakar," jelas dia.
Baca Juga: Polda Sumsel Gelar Salat Istiqa Meminta Turun Hujan
2. Izin penimbunan belum diketahui
Pane mengaku tidak mengetahui soal perizinan gudang tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dalam melakukan pemeriksaan terhadap gudang tersebut.
"Kami belum tahu soal ilegal atau tidak. Polisi yang melakukan pemeriksaan," jelas dia.
3. Polisi masih lakukan penyelidikan
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah menjelaskan, pemilik gudang tersebut masih dalam pemeriksaan. Mereka masih mendalami izin lokasi yang dijadikan gudang penampungan minyak jelantah.
Gudang tersebut diketahui menampung minyak jelantah dari rumah makan dan penjual gorengan. Setelah diolah lagi, minyak jelantah kembali dijual di Palembang.
"Penyebabnya karena penjaga gudang membakar sampah dan meninggalkannya, karena angin kencang maka api menyambar gudang penimbunan minyak jelantah bekas," tutup dia.
Baca Juga: Warga Palembang Pertanyakan Sikap Pemerintah Soal Polusi Udara