Gubernur Sumsel Batalkan Belajar Tatap Muka di Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, menerbitkan Surat Edaran (SE) baru yang melarang pembelajaran tatap muka. Menurutnya, belajar tatap muka di sekolah rawan menimbulkan klaster baru COVID-19.
"Kemarin sudah saya tandatangani, surat edaran yang mengatur tatap muka bagi siswa SD, SMP dan SMA sampai ada vaksin," ungkap Deru, Kamis (31/12/2020).
1. Gubernur instruksikan sekolah tetap daring
Ia menegaskan, surat edaran ini berlaku bagi seluruh wilayah Sumsel. Lewat surat itu, semua aktivitas belajar tatap muka bisa ditunda sampai keadaan benar-benar kondusif.
"Semua tatap muka kita larang, kita tetap daring karena khawatir penyebaran virus masih akan terjadi," jelas dia.
Baca Juga: 3 Kabupaten di Sumsel Mengaku Siap Laksanakan Belajar Tatap Muka
2. Virus berbahaya karena bermutasi lebih cepat
Deru menambahkan, anak-anak akan rentan terpapar COVID-19. Tidak ada yang dapat memastikan setiap kegiatan yang dilakukannya saat tatap muka, bisa aman dari risiko penularan.
"COVID-19 saja sudah masuk ke ibu hamil, bagaimana anak-anak. Apa lagi saya baca artikel jika virus terbaru telah bermutasi sehingga lebih ganas menyebarnya," jelas dia.
3. Anak-anak bakal diutamakan mendapat vaksin
Soal pemberian vaksin, dirinya mengatakan selain tenaga medis dan petugas kesehatan sebagai garda terdepan, pihaknya akan berupaya agar anak-anak juga masuk prioritas.
Hanya saja sejauh ini pihaknya masih menunggu realisasi vaksin untuk Sumsel pada tahun 2021 mendatang, yakni bagi dua juta penduduk.
"Siswa tentu akan dilakukan vaksin juga secara masif di tahun mendatang," tutup dia.
Baca Juga: Ahli Mikrobiologi Sumsel Beri 4 Syarat Pelaksanaan Belajar Tatap Muka