Evakuasi Korban Kecelakaan Speedboat Terhalang Arus dan Buaya

Banyuasin, IDN Times - Petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sungai Lilin, Rahmad Sahid mengungkapkan, proses pencarian terhadap korban hilang kecelakaan speedboat mengalami berbagai kendala.
Menurut Rahmad, banyaknya buaya muara di sekitar lokasi kejadian menyulitkan timnya terjun ke sungai untuk mencari sisa dua orang korban. "Jadi kami hanya melakukan penyisiran di sekitar speedboat saja," ujarnya, Kamis (6/8/2020).
1. Arus deras juga menyulitkan pencarian

Menurutnya, kondisi sungai di perairan Rimau memang terkenal banyak buaya. Kondisi inilah yang membuat tim SAR gabungan memilih tidak melakukan penyelaman. Selain itu, kondisi arus air yang deras juga termasuk kendala yang harus dihadapi.
"Arus airnya juga deras, alat untuk menyelam juga terbatas," ungkap dia.
2. Korban kedua ditemukan jauh dari TKP

Dari hasil pencarian terhadap korban yang hilang, Rahmad menambahkan ada satu orang lagi atas nama Risky (10) berhasil ditemukan oleh tim gabungan. Dirinya ditemukan meninggal dunia dan terbawa arus sungai.
"Risky ditemukan 10 kilometer dari lokasi kejadian. Korban ditemukan di perairan Teluk Tenggulang Baru, dekat dermaga sawit Hamita Utama Karsa," jelas dia.
3. Sisa dua korban yang belum ditemukan

Saat ini tersisa dua orang korban yang belum ditemukan. Yakni Rafa (4) dan Cukup Triono (40). Mereka menjadi korban kecelakaan speedboat yang menabrak tongkang batubara di perairan sungai Penuguan.
Rencananya speedBoat tersebut akan berangkat dari desa Tungkal Jaya menuju Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Hanya saja saat di TKP, kapal motor mengalami mati mesin dan menabrak tongkang batubara yang tengah bersandar.