Dinkes Bantah Pecat Pegawai Puskesmas Imbas Ibu Melahirkan Meninggal 

Seorang perempuan dan bayinya meninggal saat persalinan 

Musi Rawas Utara, IDN Times - Tiga orang pegawai Puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dilaporkan mengalami syok karena dituding menelantarkan pasien. Ketiga pegawai yang terdiri dari seorang bidan dan dua perawat, dibebastugaskan sementara waktu imbas dari kejadian tersebut.

"Ketiga nakes berstatus honorer untuk sementara waktu kita bebastugaskan. Mereka mengalami syok berat akibat pergunjingan masyarakat," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara, Tasman Majid, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Telantarkan Ibu Melahirkan, Dinkes Muratara Sudah Kumpulkan Keterangan

1. Para nakes diminta tak menemui pasien

Dinkes Bantah Pecat Pegawai Puskesmas Imbas Ibu Melahirkan Meninggal ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Tasman menerangkan, bebas tugas ketiga pegawai Puskesmas Pauh itu bertujuan agar tidak mengganggu operasional Puskesmas setelah kasus ini viral. Ketiganya tetap diizinkan datang ke kantor, hanya saja tidak diizinkan melayani pasien.

"Untuk sementara tidak melayani atau menemui pasien dulu karena mereka masih syok," jelas dia.

Baca Juga: Ibu dan Bayi Meninggal, Bidan Puskesmas di Muratara Diprotes Lamban

2. Bantah ada pencopotan di Puskesmas Pauh

Dinkes Bantah Pecat Pegawai Puskesmas Imbas Ibu Melahirkan Meninggal Ilustrasi melahirkan anak (pexels.com/Pixabay)

Dirinya juga membantah informasi yang beredar luar terkait pencopotan Kepala Puskesmas Pauh. Menurutnya, pihak Dinkes Muratara masih mendalami kasus tersebut.

"Tidak ada pencopotan jabatan, masih aktif sebagai Kepala Puskesmas Pauh. Kalau ada pihak yang menyimpulkan keterangan kami, itu tidak tepat sama sekali," jelas dia.

3. Puskesmas tetap buka setelah viral

Dinkes Bantah Pecat Pegawai Puskesmas Imbas Ibu Melahirkan Meninggal ilustrasi melahirkan (unsplash.com/Aditya Romansa)

Dia mengatakan, operasional di Puskesmas dengan status rawat inap tetap berlangsung. Kejadian yang heboh di media sosial tidak menggangu pelayanan, justru semakin ditingkatkan.

"Kita memberikan pelayanan maksimal kepada setiap pasien agar tidak ada keluhan, dan semuanya merasa terlayani dengan baik," tutup dia.

Baca Juga: Dinkes Muratara Dalami Kasus Bidan Diprotes Lamban Tangani Persalinan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya